Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Akan Berkampanye di Bumi Sriwijaya

Kompas.com - 01/04/2014, 07:11 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang juga Ketua Umum Partai Demokrat akan kembali menjadi juru kampanye utama bagi partai itu. Rencananya, Selasa (1/4/2014), SBY berkampanye di Palembang, Sumatera Selatan.

Presiden akan terlebih dulu memimpin rapat paripurna di kantor kepresidenan pada pukul 08.00 WIB untuk membahas masalah dana bantuan sosial. Setelah rapat, barulah Presiden bertolak ke Bumi Sriwijaya. Dia akan berorasi di pelataran obyek wisata Benteng Kuto Besak (BKB).

Adik ipar SBY yang juga anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Pramono Edhie Wibowo, mengutarakan bahwa Palembang dipilih sebagai salah satu kota yang didatangi SBY lantaran wilayah itu adalah salah satu lumbung suara Partai Demokrat pada Pemilu 2009. Demokrat ingin menjaga kantong suaranya di situ.

"Bumi Sriwijaya itu merupakan salah satu daerah basis Partai Demokrat dengan perolehan 13 kursi DPRD kota atau lebih besar dibandingkan dengan daerah lain di Sumatera Selatan pada 2009," ujar Pramono di Jakarta, Selasa pagi.

Seperti pada kampanye-kampanye sebelumnya, Pramono mengatakan, partainya akan berusaha menyosialisasikan capaian pemerintahan, termasuk partai mana yang selalu berkeringat membantu pemerintah. "Partai Demokrat tetap akan mengomunikasikan bukti keberhasilan pembangunan selama 10 tahun pemerintah SBY," ujar Pramono.

Memasuki minggu kedua masa kampanye, Pramono mengungkapkan bahwa partainya semakin optimistis masuk ke posisi tiga besar. Dia menyebutkan, survei terakhir yang dilakukan Partai Demokrat menunjukkan bahwa perolehan suara mencapai 11 persen. Padahal, elektabilitas Partai Demokrat pada awal 2014 hanya berkisar 4,7 persen.

Selain itu, Pramono mengungkapkan, pada saat kampanye Partai Demokrat di Jakarta pada 3 April 2014, SBY akan memberikan kejutan dengan menyampaikan tiga program utama. "Tunggu tanggal mainnya," imbuh mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Seputar Penghapusan Kelas BPJS dan Penjelasan Menkes...

Nasional
Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Konflik Papua: Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

Nasional
Para 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Para "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah serta Deretan Aset yang Disita

Nasional
Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Soal Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Dulu 1 Kamar Isi 6-8 Orang, Sekarang 4

Nasional
Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Babak Baru Kasus Vina Cirebon: Ciri-ciri 3 Buron Pembunuh Diungkap, Polri Turun Tangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com