Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/03/2014, 06:38 WIB


KOMPAS.com
- Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat, yang kini berstatus tersangka kasus dugaan gratifikasi terkait proyek Hambalang, Anas Urbaningrum, mengeluarkan amunisi baru. Ia menyebut ada dana Bank Century dalam kampanye Partai Demokrat dalam Pemilu dan Pemilihan Presiden 2009.

Anas megaku telah melaporkan hasil audit akuntan independen tentang penerimaan dan pengeluaran dana kampanye Demokrat untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2009 kepada tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Menurut Anas, patut dicurigai adanya aliran dana Century yang digunakan untuk kampanye Pilpres 2009 tersebut.

"Termasuk tugas KPK kalau mau menyelidiki apakah itu ada kaitannya dengan kasus Bank Century atau tidak," kata Anas di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (21/3/2014), seusai diperiksa sebagai tersangka kasus dugaan gratifikasi Hambalang.

Anas menduga, ada penyumbang baik perseorangan maupun korporasi yang palsu dalam daftar tersebut. Mereka ada di dalam daftar, tetapi tak menyumbangkan uang untuk kampanye Demokrat.

"Karena daftar penyumbang itu sesungguhnya tidak menyumbang, berarti kan ada sumber dana lain yang sesungguhnya itulah yang perlu diselidiki," ujar Anas.

Total sumbangan untuk kampanye Pilpres 2009 tersebut, menurut Anas, sekitar Rp 232 miliar.

Sementara itu, pengacara Anas, Firman Wijaya, mengklaim, pihaknya memiliki data yang menunjukkan adanya dana yang berasal dari Bank Century untuk kampanye Partai Demokrat pada Pemilu 2009.

"Data-datanya kita ada," kata Firman di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, seusai mendampingi Anas diperiksa sebagai tersangka, Jumat (21/3/2014).

Menurut Firman, dana Century yang digunakan untuk pembiayaan kampanye Partai Demokrat itu merupakan rangkaian atau hasil dari tugas-tugas khusus yang diberikan kepada Anas.

Sebelumnya, pengacara Anas, Handika Honggowongso, mengatakan bahwa kliennya pernah ditugaskan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mengamankan kasus bail out Bank Century. Selaku Ketua Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat ketika itu, Anas mengaku diminta mencegah agar Panitia Khusus (Pansus) Bank Century di DPR tidak mengarah ke SBY, baik secara hukum maupun politik.

Menanggapi pernyataan Anas, Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, Anas tak memiliki audit keuangan asli Partai Demokrat. Dia pun membantah dana pemenangan Susilo Bambang Yudhoyono pada Pemilihan Presiden 2009 berasal dari dana bail out Bank Century.

"Anas enggak terlibat dalam hal audit mengaudit. Siapa dia? Waktu itu dia sudah ketua umum memangnya? Anas sudah semakin kalap," kata Ruhut, saat dihubungi, pada Sabtu (22/3/2014) lalu.

Menurut ruhut, audit dana kampanye Pemilu 2009 sudah dilaporkan pada tahun itu juga dan tak pernah ada kejanggalan adanya aliran dana Bank Century.

"Semuanya clear. Bagus. Tidak ada yang aneh," klaim Ruhut.

Selain itu, anggota Komisi III DPR ini juga mengatakan, Presiden SBY tak pernah meminta Anas mengamankan perkara hukum Century. Anas, sebut Ruhut, di dalam rapat-rapat Pansus jarang hadir. Saat itu, Anas juga merupakan anggota Komisi X.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com