"Mengingat besarnya pengungsi dan sebaran abu capai Surabaya dan Madiun, pagi ini saya pimpin rapat agar tanggap darurat berjalan baik," tulis Presiden, melalui akun Twitter-nya, @SBYudhoyono, Jumat (14/2/2014 pagi.
Menurut Presiden, sejak pagi tadi, ia telah berkoordinasi dengan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Gubernur Jawa Timur, Panglima TNI dan Kapolri, untuk memastikan kegiatan tanggap darurat sudah dilakukan.
"Saya berencana berkunjung ke lokasi bencana. Namun sekarang, konsentrasi saya, BNPB, Pemda Jatim, TNI dan Polri untuk tanggap darurat dulu," lanjutnya.
"Alhamdulillah korban jiwa dapat dihindari, meskipun situasinya belum aman benar dan masih terus dilakukan pemantauan secara aktif,"ujar Presiden.
Saat ini, kata Presiden, radius 10 kilometer dari pusat letusan telah dikosongkan.
Hingga tadi pagi, pengungsi telah mencapai sekitar 200.000 orang, tersebar di wilayah Kediri, Blitar & Malang. SBY berpesan kepada semua pihak untuk terus bekerja secara optimal untuk mengatasi letusan Gunung Kelud ini.
"Kepada TNI & Polri, saya sudah instruksikan untuk bantu masyarakat secara aktif di lapangan. Satuan TNI dikerahkan untuk bantu kegiatan tanggap darurat. Kepala BNPB & Gubernur Jatim ada di lokasi, untuk pimpin langsung kegiatan tanggap darurat, dengan prioritas penanganan pengungsi. Sama dengan penanganan erupsi Gunung Merapi, Gunung Sinabung dan gunung-gunung lain, pemerintah pusat membantu anggaran & logistik," papar Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.