Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua DPR: Indonesia Tak Rugi Tak Hadiri "Singapore Airshow"

Kompas.com - 10/02/2014, 09:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPR Marzuki Alie menilai, tak ada persoalan jika Indonesia tidak menghadiri Singapore Airshow. Hal ini terkait protes Singapura karena Indonesia menamakan kapal perangnya "Usman Harun". 

"Enggak jadi masalah itu, dia (Singapura) kan kecil wilayahnya, kita yang besar tak perlu mempermasalahkan itu, kita juga tidak rugi," kata Marzuki, Senin (10/2/2014).

Marzuki mengatakan, penamaan kapal perang merupakan hak Indonesia. Apalagi Usman Harun adalah pahlawan nasional.

"Usman Harun itu kan hanya menjalankan tugas dan dianggap menjadi pahlawan. Apalagi pada saat itu kondisi apa yang dilakukan Usman Harun tidak salah, kemudian Usman Harun sebagai seorang tentara hanya menjalankan tugas yang diberikan, Usman Harun juga telah mendapatkan konsekuensi dari tindakannya," kata dia.

Ia mengatakan Singapura seharusnya menjadikan peristiwa tersebut dari bagian sejarahnya saja, dan tidak perlu mempermasalahkan.

"Kita harus lanjut terus soal pemberian nama KRI, tinggal ke depannya kita bangun komunikasi yang baik agar polemik seperti ini tidak terjadi lagi," ujar Marzuki.

Sebelumnya diberitakan, Pejabat Pertahanan  Indonesia, termasuk Wakil Menteri Pertahanan Letnan Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin, tidak akan menghadiri Singapore Airshow, yang dimulai pada hari Selasa  (11/2/2014).

Menurut berita yang  dilansir dari The Straits Times, konfirmasi ketidakhadiran itu juga disampaikan Panglima Angkatan Bersenjata Indonesia Jenderal Moeldoko, Kepala Staf Angkatan Darat Indonesia Jenderal Budiman, dan Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia, Marsekal Ida Bagus Putu Dunia.

Langkah terbaru ini terjadi di tengah pertikaian diplomatik setelah Indonesia memutuskan untuk memberi nama sebuah kapal Angkatan Laut dengan UsmanHarun, seorang tentara yang mengebom sebuah bangunan Orchard Road pada tahun 1965. Peristiwa itu mengakibatkan tiga orang tewas dan 33 orang luka-luka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com