Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Habibie, Nur Mahmudi Minta Restu Jadi Capres

Kompas.com - 27/01/2014, 20:38 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menyambangi kediaman Presiden ke-3 Republik Indonesia BJ Habibie di Jakarta, Senin (27/1/2014). Kedatangan Nur tersebut salah satunya adalah untuk meminta restu agar dirinya bisa bersaing dengan baik dalam pemira Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan terpilih untuk maju sebagai calon wakil presiden.

"Di dalam tadi, saya mohon doa restunya agar saat ini saya bisa masuk ke dalam bursa presiden PKS," kata Nur seusai menggelar pertemuan tertutup dengan Habibie, Senin (27/1/2014).

Nur beserta rombongan yang terdiri dari staf Wali Kota Depok tiba di kediaman Habibie sekitar pukul 16.15 WIB. Awalnya, pertemuan dilangsungkan secara terbuka. Nur dan Habibie sempat berbicara soal pembangunan kota Depok dan kiat-kiat menghadapi tahun Politik 2014. Namun, sekitar 15 menit pembicaraan berlangsung, awak media tiba-tiba diminta menunggu di luar. Pertemuan yang semula dilangsungkan secara terbuka, menjadi tertutup untuk peliputan media.

Menanggapi permohonan doa restu itu, Nur mengatakan kalau Habibie menyambutnya dengan baik. Menurutnya, Habibie ingin agar dia tetap menjadi tokoh nasional yang berguna bagi bangsa dan negara.

"Hakikatnya beliau berharap banyak bahwa Nur Mahmudi ke depannya tetap menjadi tokoh nasional yang berdedikasi bagi negara," aku Nur. Namun, Nur menolak berkomentar terkait geliat persaingannya dengan tokoh pemira yang lain.

Sebelumnya, dalam hasil pemira putaran pertama, Nur sendiri menempati peringkat paling buncit dengan 20.492 suara. Selain Nur, Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid (55.670 suara), Presiden PKS Anis Matta (48.153 suara), Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (46.014 suara), dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring (31.714 suara).

"Saya tidak pada porsi berbicara masalah itu (persaingan). Saya tidak boleh bersaing, itu sepenuhnya Majelis Syuro yang menentukan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Pengamat Sarankan Syarat Pencalonan Gubernur Independen Dipermudah

Nasional
Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Komnas Haji Minta Masyarakat Tak Mudah Tergiur Tawaran Haji Instan

Nasional
Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Libur Panjang, Korlantas Catat Peningkatan Arus Lalu Lintas

Nasional
DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

DKPP Terima 233 Pengaduan Pemilu dalam 4 Bulan Terakhir

Nasional
Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Prabowo: Beri Kami Waktu 4 Tahun untuk Buktikan ke Rakyat yang Tak Pilih Kita

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com