"Sudah tidak lagi yuridis, tapi lebih jadi politis. Karena dibawa ke politis, makanya jadi begini," kata Pasek, di Jakarta Timur, Jumat (24/1/2014).
Namun begitu, Pasek berharap KPK dapat obyektif dalam menuntaskan skandal proyek Hambalang. Ia meminta KPK tidak gentar oleh kekuatan apa pun demi menegakkan keadilan dalam penuntasan kasus tersebut.
"KPK jangan terjebak tarik-menarik dari pihak yang menolak dan menerima (pemanggilan Ibas)," ujarnya.
Seperti diberitakan, KPK sedang menelusuri kasus dugaan korupsi proyek pusat olahraga Hambalang yang dananya diduga mengalir ke Kongres Partai Demokrat 2010 lalu di Bandung, Jawa Barat. Terkait itu, sejumlah politisi partai besutan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tersebut telah diperiksa oleh KPK, bahkan beberapa di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka lalu ditahan. Salah satu yang juga disebut namanya adalah Ibas. Putra bungsu Presiden dan Ketua Umum Partai Demokrat itu saat itu menjadi Steering Committee (SC) Kongres.
Sejak namanya disebut, hingga kini, menantu Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa itu belum pernah diperiksa KPK sekalipun, baik menjadi saksi maupun sekadar dimintai keterangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.