Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Citra Memburuk, Partai Demokrat Tak Ingin TInggal Diam

Kompas.com - 14/01/2014, 16:25 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat (PD) merupakan salah satu partai yang pemberitaan negatifnya cukup banyak. Menanggapi hal itu Wakil Sekretaris Jenderal PD Ramadhan Pohan mengatakan, partainya tidak boleh berdiam diri lagi, tetapi harus melakukan terobosan untuk menyelamatkan citra partainya.

"Pemberitaan negatif PD harus jadi bahan mawas diri, introspeksi diri. PD tidak bisa lagi memperlakukan ini sebagai business as usual, seolah tidak ada apa-apa. PD tidak bisa dia. Demokrat harus menjawab," ujar Ramadhan, Selasa (14/1/2014).

Ia mengatakan, ada 148 anggota DPR dari Fraksi PD. Para politisi itu seharusnya bisa menjalankan dialog dengan masyarakat untuk menyosialisasikan program kerja pemerintah yang menurutnya pro-rakyat.

"Dengan fasilitas (negara), mereka bisa berdialog dengan masyarakat. Kapan saja bisa dia lakukan tanpa harus khawatir disebut berkampanye," kata Wakil Ketua Komisi I DPR itu.

Ia mengatakan, selain oleh politisi yang memiliki jabatan di DPR, perbaikan citra juga harus dilakukan semua kader partai. Kader, menurutnya, juga harus memberitakan kebijakan pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang merupakan Ketua Umum PD.

"Karakteristik partai pemerintah belum sepenuhnya tercermin dari Demokrat. Misal, dari Rp 1.800 triliun program pro-rakyat yang terdiri dari 4 program. Pada masa sebelum SBY, hanya Rp 500 triliun. Itu kan harus dikomunikasikan pada rakyat," ujar Ramadhan.

Berdasarkan pemantauan media yang dilakukan Pol-Tracking Institute, PD merupakan satu dari tiga partai yang banyak mendapat pemberitaan negatif sepanjang 2013. Selama tahun lalu, berita negatif partai itu mencapai 20,53 persen dibanding berita netral dan negatif partai.

Di atas PD, ada PKS yang pemberitaan negatifnya paling banyak jika dibanding berita lain, yaitu 23,87 persen. Selain dua partai itu, Partai Golkar juga banyak mendapat berita negatif, yaitu 19,1 persen.

Pemberitaan negatif soal PD salah satunya terkait penetapan mantan Ketua Umum PD Anas Urbaningrum sebagai tersangka dalam kasus korupsi Hambalang. Media yang dipantau sebanyak lima stasiun televisi, lima media online dan lima media cetak.

Pemberitaan yang dipantau adalah berita pada program berita siang dan sore pada Senin hingga Jumat di stasiun televisi TV One, Metro TV, SCTV, RCTI, dan Trans7. Sedangkan media online yang dipantau, Detik.com, Kompas.com, Viva.co.id, Merdeka.com, dan Okezone.com.

Adapun media cetak yang dipantau adalah Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Republika, dan Seputar Indonesia. Monitoring dilakukan selama 1 Februari hingga 24 Desember 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com