Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P: Mega dan Jokowi Itu Satu Koin yang Sama

Kompas.com - 10/01/2014, 17:05 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya tak mempermasalahkan hasil survei sejumlah lembaga yang menunjukkan elektabilitas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo sebagai calon presiden mengalahkan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarno Putri.

"Bu Mega dan Pak Jokowi itu kan satu koin yang sama. Sumbernya Bung Karno. Jadi tidak ada persoalan," kata Hasto, di kantor DPP PDI Perjuangan, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (10/1/2014).

Menurut Hasto, PDI Perjuangan belum terlihat solid karena belum menentukan calon presiden yang akan diusung dalam Pemilihan Presiden 2014. Jika telah ditentukan, ia yakin semua kader PDI Perjuangan akan bersatu mendukung calon yang akan ditentukan Megawati.

"Dan (keputusan kami soal capres) itu akan mengubah peta politik juga," katanya.

Hasto mengatakan, dengan keputusan Megawati, partainya akan menentukan capres setelah pemilu legislatif digelar. Selain tidak tergesa-gesa, ujarnya, keputusan itu juga memiliki makna bahwa semua kader harus bergerak untuk mencapai target 27 persen dalam pileg.

"Tak masalah walau waktunya sebentar. Struktur partai nanti bisa langsung digerakkan," tandasnya.

Jokowi melejit

Survei Kompas selama 2012 sampai 2013 mendapati bahwa dukungan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo semakin tak terkejar oleh sesama kandidat yang dinilai punya kans untuk diusung dalam Pemilu Presiden 2014.

Survei Kompas yang digelar dengan melibatkan 1.400 responden calon pemilih pada Pemilu 2014 itu memunculkan gambaran sosok Jokowi tak hanya mendapat dukungan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai yang mengusungnya selama ini. Data yang didapatkan dalam tiga tahap survei Kompas ini menunjukkan konsistensi tren peningkatan dukungan untuk Jokowi.

Mendapatkan dukungan 17,7 persen dukungan pada survei pertama yang digelar Kompas pada Desember 2012, Jokowi melipatgandakan dukungannya menjadi 32,5 persen pada survei Juni 2013, dan terus membubung menjadi 43,5 persen pada survei Desember 2013. Tiga survei Kompas ini menempatkan lima kandidat selain Jokowi yang mendapatkan dukungan suara signifikan untuk berlaga pada Pemilu Presiden 2014. Mereka adalah Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, Wiranto, Megawati Soekarnoputri, dan Jusuf Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Sidang Sengketa Pileg, PAN Minta PSU di 7 TPS Minahasa

Nasional
AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

AHY Ungkap Koalisi Prabowo Sudah Bahas Pembagian Jatah Menteri

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Jokowi Minta Relokasi Ribuan Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang Dipercepat

Nasional
Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Caleg Tidak Siap Ikuti Sidang Daring, Hakim MK: Suara Putus-putus, Jadi Lapar...

Nasional
Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Anies-Muhaimin Kunjungi Aceh Usai Pilpres, Ingin Ucapkan Terima Kasih ke Warga

Nasional
Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Bareskrim Polri Yakin Penetapan Panji Gumilang sebagai Tersangka TPPU Sah Menurut Hukum

Nasional
Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Polisi Lengkapi Kekurangan Berkas Perkara TPPU Panji Gumilang

Nasional
Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Jokowi Kumpulkan Menteri Bahas Pengungsi Terdampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Bersama TNI AL, Polisi, dan Basarnas, Bea Cukai Bantu Evakuasi Korban Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Prabowo Ingin Berkumpul Rutin Bersama Para Mantan Presiden, Bahas Masalah Bangsa

Nasional
Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Hanura Sebut Suaranya di Manokwari Dipindah ke PSI, Berdampak ke Perolehan Kursi DPRD

Nasional
Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Gugat Hasil Pileg, Pengacara Gerindra Malah Keliru Minta MK Batalkan Permohonan

Nasional
Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Resmikan Warung NKRI Digital, BNPT Ingatkan Semua Pihak Ciptakan Kemandirian Mitra Deradikalisasi

Nasional
Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Klaim Ada Perpindahan Suara ke PKB, PKN, dan Garuda, PPP Minta PSU di Papua Pegunungan

Nasional
Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Berkaca Kasus Brigadir RAT, Kompolnas Minta Polri Evaluasi Penugasan Tak Sesuai Prosedur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com