Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicurangi dalam Kegiatan Pramuka, Anak Ini Lapor ke Ombudsman

Kompas.com - 31/12/2013, 22:02 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ombudsman Republik Indonesia mendapat banyak apresiasi dari masyarakat karena menindaklanjuti aduan terhadap pelanggaran pelayanan publik.

Salah satu yang menyampaikan apresiasinya adalah seorang siswa SMA yang menyebut dirinya sebagai "Anak Unyu". Dalam surat yang dikirimnya langsung ke kantor ORI di Jalan HARI Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Ruri Putri K membubuhkan tanda tangannya yang di atasnya tertulis "Anak Unyu".

"Anak Unyu itu apa sih? Anak lucu ya?" tanya Anggota Ombudsman Bidang Penyelesaian Laporan Budi Santoso usai paparan medianya di Kantor Ombudsman, Selasa (31/12/2013).

Budi menunjukkan surat yang dikirim Ruri pada 10 Juli 2013 lalu. Dalam suratnya, Ruri menyampaikan terima kasih atas bantuan Ombudsman perwakilan Jawa Tengah (Jateng)-Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Saya sebagai pelapor kasus piagam palsu di Klaten, merasa senang, puas dan terharuatas kinerja Ombdusman yang cepat dan tepat dalam menangani kasus," tulis Ruri dalam suratnya.

Respon ORI atas laporannya, kata Ruri, secara tidak langsung telah membuat dia menerima ucapan selamat atas pencapaiannya. "Thank you, Ombdusman. Saya berjanji akan mengajak teman-teman saya untuk peka dan kritis terhadap lingkungan," tutup surat singkat Ruri.

Budi mengatakan, Ruri sebelumnya mengadu ke Ombudsman perwakilan Jateng - DIY karena beberapa temannya mengajukan piagam palsu dalam seleksi kenaikan tingkat organisasi Pramuka.

Karena tergusur oleh peserta pemilik piagam palsu, ujar Budi, Ruri berada di peringkat bawah dalam seleksi tersebut. Akibatnya, Ruri tidak mendapat promosi kenaikan tingkat. "Begitu ditangani Ombudsman, ternyata ada delapan orang yang gugur karena menggunakan piagam palsu. Akhirnya, Si Anak Unyu ini jadi naik," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com