“Saya setuju dengan penilaian itu, bahwa untuk jangka ke depan, ada baiknya koalisi antara Partai Demokrat dan PDI-Perjuangan,” kata Khatibul dalam siaran pers yang diterima wartawan, Minggu (29/12/2013).
Ia menyebutkan, koalisi antara Demokrat dengan PDI-P bisa membuat pemerintahan ke depan lebih baik. “Demokrat yang sudah punya presiden selama dua periode dan PDI-P popularitasnya cukup baik sesuai hasil survei sehingga koalisi dua partai ini bisa membuat pemerintahan ke depan jauh lebih baik dari sekarang,” ujar Khatibul.
Mengenai pertemuan Yudhoyono dengan Jokowi di Kantor Presiden, dua hari lalu, Khatibul mengakui ada nuansa berbeda dalam pertemuan tersebut. Hal ini, katanya, mengingat Jokowi tengah menjadi tokoh yang popular menurut sejumlah survei yang dilakukan sejumlah lembaga survei. Oleh karena itulah, menurut Khatibul, terasa lumrah jika masyarakat menilai pertemuan keduanya spesial.
“Pertemuan itu terasa spesifik karena pada posisi spesifik juga. Yang kedua, Jokowi pada posisi sangat popular pada saat ini sebagai gubernur yang diinginkan menjadi presiden oleh banyak masyarakat yang saya lihat di daerah dan di Jakarta juga. Yang ketiga Jokowi menjadi magnitude dalam konteks seorang pemimpin kepala daerah yang dianggap sebagai pekerja serius untuk rakyatnya. Nah karena itulah ketika ketemu presiden jadi semacam spesial," tuturnya.
Meskipun demikian, Khatibul menegaskan bahwa inti pertemuan antara Yudhoyono dengan Jokowi tersebut adalah bagian dari koordinasi struktural antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, katanya, gubernur wajib berkoordinasi dengan presiden. Gubernur, lanjutnya, merupakan kepanjangan tangan pemerintah pusat di daerah. “Jadi hal yang sudah lazim saya kira presiden memanggil bertemu dengan para gubernur,” ucap Khatibul.
Seperti diberitakan sebelumnya, Jokowi mengatakan bahwa pertemuannya dengan Presiden membahas sejumlah hal, di antaranya penanganan banjir, dan kemacetan Kota Jakarta. Dalam pertemuan yang berlangsung hampir satu jam itu, menurut Jokowi, juga dibahas persiapan pelaksanaan pemilu 2014. Jokowi selaku gubernur DKI Jakarta diminta Presiden untuk ikut mengamankan pelaksanaan pemilu dan memantau proses pemilu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.