Tatu menjelaskan, dirinya maju sebagai bakal calon ketua DKP I Golkar di Banten karena ingin membesarkan partainya. Ia juga merupakan kader Golkar yang resmi dan bebas dari persoalan hukum sehingga merasa memenuhi semua aturan yang ada.
"Saya kader Golkar, saya ingin majukan Golkar dan siap lahir batin," kata Tatu, saat di sela-sela acara Musdalub.
Lebih lanjut, ia berharap keputusan dalam Musdalub dapat diambil secara mufakat. Meskipun harus melalui mekanisme voting, ia siap menghadapinya.
"Iya mudah-mudahan (tidak ada voting," pungkasnya.
Pesaing Tatu
Selain Tatu, ada juga nama Wali Kota Cilegon Iman Aryadi yang dipastikan maju sebagai kandidat calon Ketua DPD I Partai Golkar di Provinsi Banten. Musdalub DPD II Partai Golkar Provinsi Banten digelar untuk mengisi kekosongan pada posisi pimpinannya.
Iman mengaku siap memberi persaingan ketat pada Tatu. Dia mengklaim mendapat dukungan yang kuat untuk memenangkan Musdalub tersebut, salah satunya dari Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily.
"Saya kira rahasia (pendukungnya. Kita optimis. Apa yang saya lakukan mudah-mudahan membuahkan hasil. Ace (Hasan) sudah memberikan dukungan," kata Iman.
Dia lalu membantah dukungan yang datang kepadanya berasal dari pihak yang ingin menghancurkan dinasti Ratu Atut Chosiyah di Banten sebagai kakak dari Ratu Tatu.
"Tentu tendensius dan subyektif, tanyatakan langsung ke masyarakat," pungkasnya.
Musdalub DPD II Partai Golkar Provinsi Banten digelar untuk mengisi kekosongan pada posisi pimpinannya. Sebelumnya, posisi itu dijabat oleh almarhum Hikmat Tomet, atau suami Atut Chosiyah.
Hikmat Tomet meninggal dunia setelah sakit beberapa waktu lalu. Calon Ketua DPD II Golkar Banten akan memperebutkan 12 suara dalam Musdalub. Delapan suara berasal dari dari DPD II kabupaten/kota, satu suara dari organisasi pendiri Partai Golkar, satu suara dari organisasi yang didirikan, satu suara organisasi sayap, dan satu suara dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.