Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Baswedan Dekati Basis Massa NU

Kompas.com - 21/12/2013, 12:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com — Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anies Baswedan, mulai mengubah cara kampanyenya. Jika sebelumnya Anies kerap mendekati kalangan mahasiswa, kini Anies mulai mendekati kalangan santri yang menjadi basis massa Nahdlatul Ulama.

Pada Jumat (20/12/2013) malam, Anies mengunjungi Pondok Pesantren Cipasung pimpinan KH A Bunyamin Ruhiyat di Tasikmalaya, Jawa Barat. Di sana, Anies bertemu dengan ratusan santri. Anies juga bertemu dengan jajaran pengurus Pondok Pesantren Cipasung dalam sebuah jamuan makan malam di kediaman KH Bunyamin Ruhiyat.

Saat ditanya soal strategi kampanyenya yang mulai mendekati kalangan santri ini, Anies mengaku, dia mendekati semua kalangan. Yang menjadi sasaran utama, lanjutnya, adalah kalangan pemuda.

"Dari dulu memang saya seringnya bekerja dengan pemuda. Maka, ini konsisten saya jalankan sekarang. Tidak mungkin saya mengubah gaya saya, yang bukan jati diri saya sebenarnya," kata Rektor Universitas Paramadina ini.

Anies menjelaskan, prosesnya datang ke berbagai kalangan ini bukan untuk meraih suara. Menurut dia, kepentingan berbagi ide "turun tangan" dalam membenahi masalah bangsa, bersama-sama akan memberikan efek yang besar pada kemudian hari.

Kedatangan Anies malam tadi sempat mengundang perhatian sejumlah warga sekitar. Seorang warga bernama Asep mengaku hadir karena ingin mengetahui keramaian yang ada di dalam pondok pesantren.

Asep menjelaskan, Pondok Pesantren Cipasung ini memang kerap didatangi tokoh politik. Tasikmalaya, katanya, adalah basis massa kalangan santri dengan dua pondok pesantren besar, yakni Pondok Pesantren Suralaya dan Cipasung.

Ponpes Suralaya, kata Asep, sudah menjadi kantong tetap bagi suara Partai Golkar. Sementara Pondok Pesantren Cipasung dikuasai kalangan Nahdliyin. "Karena masih tradisional, pandangan kiai di sini masih sangat didengar masyarakat, termasuk kalangan santri," ujar Asep.

Meskipun demikian, ternyata tak banyak warga yang mengenal sosok Anies. Asep menuturkan, banyak warga yang bertanya-tanya tentang partai politik yang dipakai Anies.

"Saya hanya tahu dia pernah di televisi. Tapi dia pakai partai apa ya? Masyarakat di sini juga tidak banyak tahu karena baru datang sekali kan," ucap Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com