Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK: Pelaku Korupsi Alami Regenerasi

Kompas.com - 23/11/2013, 13:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, korupsi tidak hanya berevolusi hingga menjalar kaum intelektual, tetapi juga mengalami regenerasi. Pelaku korupsi, sebut Abraham, sudah mulai diturunkan ke kaum muda.

"Setelah mengalami evolusi, pelaku korupsi juga mengalami metamorfosa, mengalami regenerasi," ujar Abraham dalam acara Rapimnas V Partai Golkar, Sabtu (23/11/2013).

Abraham mengatakan, mulanya, pelaku korupsi berusia 45 tahun ke atas. Namun, belakangan ini pelaku korupsi semakin muda. Ia mencontohkan adanya pegawai pajak yang ditangkap baru berusia 29 tahun. Selain itu, terpidana kasus korupsi wisma atlet, Angelina Sondakh dan Muhammad Nazaruddin, juga baru berusia sekitar 30 tahun.

"Dengan fakta ini, kita harus bisa menangkapnya bahwa ada yang salah di negeri ini. Mungkin kita lupa melakukan upaya pencegahan korupsi dengan membangun karakter antikorupsi," ujarnya.

Menurut Abraham, sebelum melakukan upaya pemberantasan korupsi, KPK biasa mendiagnosis penyebab terjadinya korupsi. Dari hasil diagnosis KPK, setidaknya ada beberapa hal yang menjadi penyebabnya, seperti faktor integritas, moralitas, sejarah politik, kualitas regulasi, dan penegakan hukum. Abraham menyoroti masalah pemilihan gubernur dan pemilihan legislatif yang sarat akan transaksi uang. Ia meminta agar para kader Partai Golkar tidak melakukan politik uang.

"Kalau praktik ini terus dilakukan, negara akan hancur. Oleh karena itulah, dalam Pemilu 2014, kader-kader Beringin (diminta) untuk menghindari praktik-praktik transaksi politik," ucap Abraham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com