Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tujuh Kandidat Capres Tangguh Versi Ical

Kompas.com - 22/11/2013, 12:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical menyinggung kandidat calon presiden partai lain yang, menurutnya, akan menjadi pesaing tangguh pada Pilpres 2014. Mereka adalah Joko Widodo, Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Wiranto, Dahlan Iskan, Pramono Edhie Wibowo, dan Mahfud MD.

"Mereka itu bukan hanya pesaing tangguh, tetapi mereka juga menginginkan hal yang sama, yaitu kemajuan bangsa Indonesia yang lebih membanggakan lagi," ujar Ical dalam pidatonya di acara Rapimnas V Partai Golkar di Jakarta, Jumat (22/11/2013).

Ical yakin di antara para kandidat itu akan muncul seorang presiden yang mumpuni. Siapa pun yang kalah dalam kompetisi, kata Ical, harus mengucapkan selamat kepada kandidat yang menang.

Ical berseloroh, jika ternyata dirinya gagal dalam Pilpres 2014, ia masih bisa mencalonkan diri lagi pada Pemilu 2019. "Kalau napas masih panjang, silakan mencoba lagi pada pemilu lima tahun lagi," kata Ical yang disambut gelak tawa para peserta Rapimnas.

Menurut Ical, pilpres bukanlah pertarungan tokoh atau aktor politik. Pilpres, sebutnya, bukan perebutan ego untuk kekuasaan.

"Pemilu adalah pertaruhan jutaan nasib anak-anak Indonesia, pertaruhan nasib generasi muda Indonesia untuk mendapat pendidikan lebih maju," ucapnya.

Menurut Ical, hal itulah yang kemudian menjadi motivasinya bekerja keras keliling Indonesia, meski pencalonannya sebagai presiden dikritik banyak pihak. "Semua ini memang tidak mudah tanpa ada restu dari saudara semua," kata Ical.

"Saya akan bertanya langsung ke saudara-saudara, para kader Golkar, siapkah saudara-saudara perjuangkan kandidat capres Partai Golkar?" teriak Ical. "Siap!" sahut ratusan peserta Rapimnas.

Seperti diberitakan, Ical ditetapkan sebagai bakal capres dalam Rapimnas Golkar di Bogor pada 2012. Namun, kepastian penetapan capres tentunya melihat hasil pileg yang digelar pada April 2104. Jika tak cukup memenuhi syarat ambang batas pengusungan pasangan capres-cawapres, parpol mesti berkoalisi. Akhirnya, penetapan capres bisa saja berubah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

PDI-P Anggap Pertemuan Puan dan Jokowi di WWF Bagian Tugas Kenegaraan

Nasional
Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Nasional
Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Nasional
PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

Nasional
Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Nasional
Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Nasional
Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Nasional
Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Nasional
Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Nasional
Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com