"Pencapresan sudah tetap, kecuali kalau rapim menyatakan lain," katanya saat ditemui di Hotel Gran Melia, Kuningan, Jakarta, Senin (18/11/2013).
Akbar mengklaim sampai saat ini tidak ada agenda untuk mengevaluasi pencapresan Ical. Kendati demikian, ia akan terus mencermati elektabilitas Ical melalui lembaga-lembaga survei yang kredibel dan obyektif.
Terkait hal tersebut, Akbar menyoroti performa partai di parlemen, kaderisasi partai, dan rekam jejak kader partai sebagai penentu naik turunnya elektabilitas Partai Golkar, termasuk capres yang diusungnya. Ia memaparkan pandangannya bahwa Partai Golkar harus melakukan evaluasi secara mendalam terhadap tingkat elektabilitas Ical saat menjelang dan memasuki tahun 2014.
Tak hanya itu, Akbar juga mengatakan, apabila elektabilitas Ical tak kunjung naik, partai harus menyampaikan secara terbuka penyebab stagnasi elektabilitas itu dalam internal partai.
"Politik itu kan penuh dengan dinamika. Tidak bisa diprediksi. Bisa saja ada kejadian kita harus mengambil opsi-opsi untuk mengatasi kejadian itu," tandasnya.
Seperti diberitakan, Rapimnas Golkar yang digelar pada November 2013 akan membahas sejumlah isu politik terkini sekaligus mengevaluasi program internal Golkar. Selain itu, peserta rapimnas dipersilakan mengusulkan sejumlah nama untuk menjadi calon wakil presiden yang akan mendampingi Ical. Usulan yang mencuat akan ditampung karena keputusan calon wakil presiden menjadi wewenang penuh Ical sebagai figur yang diusung pada 2014.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.