Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/11/2013, 14:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Hanura Wiranto mengatakan, seorang kandidat calon presiden dan wakil presiden Indonesia harus memiliki konsep kepemimpinan yang jelas. Jika tidak, akan sulit bagi Indonesia untuk dapat unggul dalam persaingan global.

"Ada satu minuman khas Malang yang sangat khas, yaitu STMJ (susu, telur, madu, jahe). Nah seorang calon pemimpin itu juga harus STMJ," kata Wiranto saat berbincang bersama bloger Kompasiana di Hotel All Seasons, Jakarta, Sabtu (9/11/2013).

Konsep STMJ yang dimaksud Wiranto ialah sadar, tahu, mampu, dan jamin.

Pertama, Wiranto menjelaskan, seorang pemimpin harus sadar jika jabatan yang nantinya akan dipegang merupakan amanat dari Tuhan dan merupakan mandat dari masyarakat. Untuk itu, seorang pemimpin haruslah melandasi akhlaknya dengan kemampuan spiritual yang tinggi agar tidak mudah tergoda dari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kemudian, seorang pemimpin juga harus tahu masalah dan tahu solusinya. Untuk itu, pemimpin harus memiliki pengetahuan untuk dapat mengenali segala permasalahan yang sangat kompleks dan dapat menemukan solusi yang tepat," katanya.

Ketiga, Wiranto mengatakan, seorang pemimpin harus mampu dan mau mengambil peluang yang ada demi mewujudkan kesejahteraan rakyat. Untuk itu, diperlukan pengalaman kepemimpinan yang cukup sehingga dapat menentukan mana yang baik dan benar. Di samping itu, diperlukan juga perilaku terpuji seorang pemimpin agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat.

"Terakhir, pemimpin harus dapat memberikan jaminan jika selama memimpin akan dekat, peduli, dan memperjuangkan nasib rakyatnya. Jamin tidak akan berubah menjadi penguasa dan raja kecil yang berjarak," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com