Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Tahan Mobil Berlogo PKP yang Bawa Senjata Api

Kompas.com - 05/11/2013, 14:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengurus klub menembak berinisial MI ditangkap aparat Polres Jakarta Timur karena kedapatan membawa berbagai jenis senjata api dan air soft gun di dalam kendaraan Suzuki Swift bernomor polisi D 888 DR.

MI ditangkap dalam razia yang di lakukan petugas di kawasan Jalan Auri, Kelurahan Cibubur, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur, saat mengendari mobil dengan stiker pada bemper depan yang bertuliskan GM PKP Indonesia DPP DKI Jakarta, partai mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Senin (5/11/2013) pukul 20.30 WIB.

Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Mulyadi Kaharni menuturkan MI ditangkap berdasarkan informasi yang diterima petugas. Saat dilakukan razia pada kawasan tersebut, petugas menggeledah mobil MI dan menemukan senjata yang disimpan tersangka dalam kendaraan.

"Saat dilakukan razia tadi malam, didapati senjata yang disimpan tersangka di jok bagian depan dan bagasi bagian belakang mobil," kata Mulyadi, di Mapolres Metro Jakarta Timur, Selasa (5/11/2013).

Mulyadi mengatakan, saat diamankan, MI tengah bersama rekan wanitanya berinisial N. Namun N tidak ditahan oleh petugas dan hanya berstatus saksi. Setelah mengamankan MI, malam itu juga petugas melakukan pengembangan untuk mencari senjata lainnya di tempat tinggal pelaku.

Petugas kemudian melakukan penggeledahan di Apartemen kawasan Cibubur, Tower A lantai 7 nomor 3 milik MI.

"Selanjutnya dilakukan penggeledahan di apartemen Cibubur. Dan sebagian didapat di sana," ujar Mulyadi.

Dalam pemeriksaan terhadap MI, kata Mulyadi, menurut pengakuan tersangka senjata tersebut didapat dari importir. Senjata tersebut, lanjutnya, juga akan digunakan pada salah satu klub latihan menembak.

"Tersangka mengaku sebagai pengurus salah satu Klub tersebut. Pengakuannya dia ketua," ujar Mulyadi.

Namun, Mulyadi tidak merinci klub menembak tempat tersangka menjadi pengurus tersebut. Selain itu, Mulyadi mengatakan senjata tersebut juga akan ditawarkan oleh tersangka kepada anggota klub tersebut. "Senjata juga untuk dijual kepada anggota klub menembak itu," katanya.

Terkait dengan adanya logo partai PKP Indonesia pada mobil pelaku, Mulyadi membantah bawa MI berasal dari partai tersebut. "Tidak benar. Dia wiraswasta," ujar Mulyadi.

Lantaran tersangka baru saja tertangkap, dia mengatakan saat ini masih dilakukan pengembangan untuk mendalami kasus tersebut. Beberapa barang bukti yang diamankan dari pelaku seperti 11 pucuk airsoft gun, 2 senjata api laras panjang berjenis M451, dan 118 peluru tajam, peluru gotri dan lainnya.

Adapun mobil yang digunakan tersangka diamankan di halaman parkir Mapolres Metro Jakarta Timur. Selain logo PKPI, terdapat stiker seperti dari Badan Narkotika Nasional, stiker Satria Shooting Club, dan stiker Perbakin. Tersangka diancam dengan pasal 1 ayat 1 Undang-undang darurat nomor 12 tahun 1951 dengan acaman penjara 20 tahun sampai dengan pidana mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com