Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ani Yudhoyono Belum Siap Masuk Dunia Maya

Kompas.com - 04/11/2013, 22:05 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ibu Negara Ani Yudhoyono kembali menjadi perbincangan hangat di jagat dunia maya. Hal ini lantaran Ani lagi-lagi menanggapi sinis komentar pengikut akun Instagramnya tentang foto putranya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), yang memakai kaus lengan panjang. Bukan kali ini saja Ani berang. Ani tercatat sudah lebih dari dua kali adu argumen dengan pengikut Instagramnya.

Ada apa dengan Ibu Negara?

Pakar komunikasi politik dari Universitas Mercubuana, Heri Budianto, menilai Ani belum siap masuk ke dunia maya. Seharusnya, kata Heri, Ani tidak perlu menanggapi terlalu serius perbincangan di dunia maya.

"Saya melihat Bu Ani sangat terusik jika ada komen yang menyangkut tentang keluarganya. Mestinya tidak perlu begitu sebab aktivitas di dunia maya itu sulit dideteksi dan merupakan cyber community yang punya dinamika sosial sendiri," ujar Heri saat dihubungi, Senin (4/11/2013).

Ketika masuk ke komunitas siber, lanjut Heri, Ani seharusnya bisa menerima segala konsekuensi termasuk menerima kritik. Jika kritik itu ditanggapi oleh Ani, Heri melihat hal itu justru merugikan.

"Jika Bu Ani terus menanggapi, justru sindiran-sindiran akan datang terus," ucapnya.

Heri juga melihat komentar yang dilontarkan akun @devi_tri tentang baju sweater hijau lengan panjang yang dipakai Ibas merupakan hal biasa dan bentuk kepeduliannya terhadap Ibas.

"Itu hal yang wajar sebab Ibas merupakan tokoh partai yang memiliki posisi strategis di parpol besar dan cukup sering menghiasi media massa. Mestinya tidak perlu ditanggapi oleh Bu Ani seperti itu," imbuh Heri.

Topik tentang Ibas dan baju lengan panjangnya ini berawal dari posting-an Ani di akun Instagram-nya, @aniyudhoyono, Minggu (3/11/2013) kemarin. Ani Yudhoyono, dalam posting-nya itu mengunggah foto Ibas bersama istrinya, Siti Ruby Aliya Rajasa, dan putra tunggal mereka, Airlangga Satriadhi Yudhoyono.

Di foto tersebut, terlihat Ibas bersama istri dan anaknya dengan latar rusa totol di Istana Bogor. Sebenarnya, tak ada yang istimewa dengan foto tersebut. Hal menarik adalah justru saat seorang pengikut Ani di Instagram mengomentari foto tersebut.

Adalah pemilik akun @devi_tri yang pertama kali mengomentari sweater hijau lengan panjang yang dipakai Ibas di foto tersebut. "Wah, Mas Ibas pake baju lengan panjang terus," tulis @devi_tri.

Komentar pengikutnya itu kemudian langsung dibalas oleh Ani Yudhoyono. "Ada masalah dengan baju Ibas?" tulis Ani. "Setiap orang punya cita rasa berpakaian sendiri-sendiri. Tak perlu dipermasalahkan. Mau lengan pendek, lengan panjang, terserah saja, sepanjang yang bersangkutan merasa nyaman," imbuhnya.

Topik tentang gaya berbusana lengan panjang Ibas ini sebenarnya sudah lama jadi perbincangan di dunia maya. Ani pun bukan kali ini saja berkomentar sinis terhadap pemilik akun Instagram yang menanyakan atau sekadar menyinggung gaya Ibas itu.

Beberapa bulan lalu, Ani pernah mengunggah foto jepretannya yakni Ibas yang tengah bermain air dengan Airlangga di kolam renang. Ketika itu, Ibas menggunakan baju renang lengan panjang seperti hendak menyelam meski berada di kolam yang dangkal.

Seorang pengguna akun pun bertanya kepada Ani, dan langsung dijawab sinis. Tak berhenti di situ, pada medio Oktober 2013, Ani juga tak bisa menahan amarahnya ketika ada seorang pengikut akun Instagram berkomentar soal pakaian batik yang dikenakan keluarganya di Pantai Klayar. Ibu Ani bahkan sempat mengeluarkan kata "bodoh" kepada komentator itu.

Pada Agustus 2013, Ibu Ani juga sempat berdebat dengan pengikutnya yang mengira foto Almira Tunggadewi yang akrab disapa Aira di Istana Merdeka adalah hasil editan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com