"Saya diundang sebagai ahli antropologi. Jadi bukan pertemuan politik, melainkan akademik. Kalau ada yang mengait-ngaitkannya dengan politik, itu hak mereka," tuturnya dalam jumpa pers di Jakarta, Senin (21/10/2013).
Subur menjelaskan bahwa dia diminta berbicara sesuai dengan tema diskusi yang digelar ormas yang didirikan Anas Urbaningrum itu. Dengan kata lain, tidak ada pembicaraan selain tema yang dibicarakan, yaitu tentang dinasti dan meritokrasi politik.
Ketua Umum Partai Demokrat periode pertama tersebut mengaku diundang secara langsung oleh Anas Urbaningrum melalui Blackberry Messenger (BBM). Kendati demikian, Subur mengaku tidak mengonfirmasi bahwa dia akan datang ke acara tersebut.
"Baik panitia PPI maupun Sri (Mulyono), saya tidak ada komunikasi," katanya.
Subur menjelaskan bahwa ajudannya baru membuka pesan BBM dari Anas tersebut pada hari Jumat. Ia mengaku jarang membuka telepon seluler yang berisi undangan dari PPI itu karena telepon itu digunakan pada saat dia masih menjadi Ketua Umum Partai Demokrat.
"Saya mendapat undangan memang dari PPI, dan itu benar ada undangan dari PPI, tapi di BB saya. Tapi ternyata undangan itu hari ini juga (Jumat)," ujarnya.
Saat dikonfirmasi soal kapan pesan BBM dari Anas dikirim, ajudan Subur, Hadianto Sanjaya, mengaku tidak tahu. Ia hanya mengatakan pesan tersebut dibuka oleh ajudannya pada Jumat siang sebelum dia berangkat ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.