SUKABUMI, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan kepada jajaran pemerintah dan pihak terkait untuk memastikan kesuksesan operasional Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan per 1 Januari 2014.
"Tinggal sekitar dua bulan. Kalau perlu bikin posko, bekerja siang malam sehingga 1 Januari apa yang kita rencanakan bisa benar-benar dilaksanakan," kata Presiden saat acara Gerakan Sadar Jaminan Kesehatan melalu BPJS Kesehatan di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa), Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/10/2013).
Instruksi Presiden itu disampaikan kepada jajaran Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kesehatan, BUMN, dan PT Askes. Nantinya, PT Askes akan berubah menjadi BPJS Kesehatan.
Pemerintah menargetkan sebanyak 140 juta jiwa mendapat perlindungan kesehatan melalui BPJS Kesehatan di 2014. Rinciannya, sebanyak 86,4 juta jiwa dari kelompok miskin yang menjadi peserta Jamkesmas, 11 juta jiwa dari perserta Jamkesda, 16 juta jiwa dari peserta Askes, 7 juta jiwa dari peserta Jamsostek, dan 1,2 juta jiwa dari TNI/Polri.
Presiden mengatakan, harus dipastikan proses transisi menuju BPJS Kesehatan berlangsung lancar dan tidak menghambat layanan kesehatan yang berkualitas kepada seluruh peserta. Selain itu, Presiden berharap seluruh rakyat bisa menjadi peserta BPJS Kesehatan pada 2019. Hal itu harus dipastikan terealisasi oleh Presiden selanjutnya.
Secara khusus, Presiden berpesan kepada PT Askes agar meningkatkan pelayanan kesehatan yang profesional, santun, tanggap, informatif, dan bermartabat. Menurut Presiden, banyak orang sakit, ketika disentuh dengan lembut, penuh kesantunan, dan kasih sayang menjadi lebih cepat sembuh.
"Tapi kalau perlakuannya kita sebaliknya, saya khawatir yang tadinya sakit ringan menjadi sakit berat. Perluas penerapan moto 'Melayani Pelanggan Melampaui Harapan'. Mari kita berikan perluasan layanan kesehatan yang makin merata, terjangkau, dan bermutu," kata Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.