Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akbar: Penangkapan Kader Golkar Pengaruhi Citra Partai

Kompas.com - 14/10/2013, 14:46 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan, penangkapan kader Partai Golkar dan penetapan yang bersangkutan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memengaruhi citra partainya. Oleh karena itu, dia meminta kader partai membuktikan Partai Golkar bersih dari korupsi agar elektabilitas Golkar tidak anjlok.

"Kalau melihat dari segi citra, tentu akan ada dampak. Citra, sebagaimana sekarang ini kan opini publik sangat kuat. Pendapat publik sangat kuat," ujar Akbar di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (14/10/2013).

Hanya, lanjutnya, pemberitaan dan citra yang tidak baik atas partainya tidak serta-merta berpengaruh terhadap elektabilitas partai berlambang pohon beringin itu. Meski demikian, kestabilan keterpilihan Partai Golkar harus dijamin dan dijaga oleh kader partai.

Oleh karena itu, dia meminta Golkar menunjukkan bahwa partai berlambang pohon beringin itu bersih dari korupsi. Dia mengatakan, partai bertugas membuktikan bahwa kader partai yang terjerat kasus korupsi bertindak berdasarkan inisiatif perorangan dan bukan untuk partai.

"Apa itu berdampak pada elektabilitas partai, kita juga belum tentu mengatakan itu berdampak. Sejauh Golkar memperlihatkan persiapan (pemilu) yang sungguh-sungguh, kemudian juga sikap yang bersih dan jelas terhadap ada indikasi tindak pidana korupsi, sikap yang tegas, saya pikir publik akan bisa memahami, mungkin saja itu adalah ulah orang per orang," lanjut Akbar.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan dua kader Partai Golkar sebagai tersangka. Mereka adalah anggota Komisi II DPR dari Golkar Chairun Nisa dan adik Gubernur Banten Ratu Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan. Keduanya jadi tersangka kasus sengketa pemilihan kepala daerah (pilkada) di Mahkamah Konstitusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Mahasiswa Kritik Kenaikan UKT: Persempit Kesempatan Rakyat Bersekolah hingga Perguruan Tinggi

Nasional
Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Tak Ada Jalan Pintas, Hasto: Politik Harus Belajar dari Olahraga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com