Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 Oktober, Timwas Century Kembali Panggil Budi Mulya

Kompas.com - 25/09/2013, 12:25 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Pengawas Bank Century memutuskan akan kembali memanggil mantan Deputi Senior Bank Indonesia Budi Mulya pada 2 Oktober 2013. Pemanggilan ulang dilakukan karena tersangka dalam kasus bail out Bank Century itu mangkir dari undangan untuk menghadiri rapat bersama Timwas Century, Rabu (25/9/2013).

Anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Indra mengatakan, mangkirnya Budi Mulya dalam rapat hari ini menunjukkan adanya informasi penting yang dimiliki Budi Mulya terkait skandal Bank Century. Ia menduga ada alasan khusus yang melatarbelakangi Budi tak hadir dalam panggilan hari ini.

"Saya pikir ini tanda-tanda ada keterangan penting yang harus digali dari Budi Mulya. Pasti ada something yang harus dikuak," kata Indra dalam rapat Timwas Century, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Indra mengusulkan, Timwas Century kembali mengundang Budi Mulya untuk hadir dalam rapat Timwas selanjutnya. Menurutnya, di tengah waktu yang semakin terbatas, Timwas Century perlu bekerja lebih optimal dan memprioritaskan menggali informasi dari Budi Mulya.

Sementara itu, anggota Timwas Century dari Fraksi Partai Golkar Bambang Soesatyo meminta Budi Mulya dihadirkan setelah Timwas menggelar rapat dengan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

"Pemanggilan Budi Mulya tetap harus dilakukan, pekan depan. Pagi dengan LPS, siang dengan Budi Mulya," kata Bambang.

Setelah mendengar semua usulan, Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso yang memimpin rapat Timwas hari ini, akhirnya memutuskan Budi Mulya akan kembali diminta hadir dalam rapat bersama Timwas Century pada 2 Oktober 2013, pukul 14.00.

"Jadi setuju ya, tanggal 2 Oktober, siang setelah kita rapat dengan LPS," kata Priyo.

Sebelumnya diberitakan, Budi Mulya dijadwalkan hadir dalam rapat bersama Tim Pengawas Bank Century hari ini. Timwas Century akan meminta penjelasan Budi Mulya terkait skandal Bank Century. Budi Mulya diundang dalam rapat Timwas Century karena yang bersangkutan pernah menjabat sebagai Deputi Senior Bank Indonesia. Rencananya, Timwas akan mendalami kebijakan Bank Indonesia menggelontorkan dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun kepada Bank Century.

Selain itu, kata Priyo, pemanggilan ini juga bertujuan mengonfrontasi temuan dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kapolri, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang telah lebih dulu hadir dalam rapat Timwas Century.

Kasus bail out Bank Century masih menyisakan sejumlah tanya. Beberapa Anggota Tim Pengawas Bank Century meyakini bahwa mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan mantan Gubernur Bank Indonesia Boediono adalah pihak yang harus bertanggung jawab atas keputusan memberi dana talangan sebesar Rp 6,7 triliun kepada Bank Century.

Ketua KPK Abraham Samad berjanji akan membawa kasus bail out Bank Century ke pengadilan pada tahun ini. Saat ini, proses masih mengelola alat bukti yang ditemukan. Abraham mengaku telah mencium adanya kekecewaan dari publik karena dianggap ada tebang pilih dalam penuntasan kasus Century. Namun, ia meminta publik tak perlu memelihara keragu-raguan karena pihaknya akan mengusut tuntas kasus ini dan menyeret siapa pun yang terlibat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Peran Kritis Bea Cukai dalam Mendukung Kesejahteraan Ekonomi Negara

Nasional
Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Refly Harun Ungkap Bendera Nasdem Hampir Diturunkan Relawan Amin Setelah Paloh Ucapkan Selamat ke Prabowo

Nasional
UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

UU Pilkada Tak Izinkan Eks Gubernur Jadi Cawagub, Wacana Duet Anies-Ahok Buyar

Nasional
Jemaah Haji Tak Punya 'Smart Card' Terancam Deportasi dan Denda

Jemaah Haji Tak Punya "Smart Card" Terancam Deportasi dan Denda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com