Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Harap Jumlah Pemilih Khusus Tak Banyak

Kompas.com - 03/09/2013, 12:48 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA,KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengantisipasi pemilih yang tidak terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) dengan menyiapkan jatah pemilih khusus. Meski demikian, KPU berharap, jumlah pemilih khusus sedikit saja.

"Kami (KPU) punya target bahwa data pemilih khusus ini akan minimalis. Semakin dekat ke nol semakin bagus," ujar Ketua KPU Husni Kamil Manik, Selasa (3/9/2013).

Dia mengatakan, fasilitasi pemilih khusus dimandatkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Legislatif. Menurutnya, penyisiran pemilih khusus dilakukan hingga tiga hari sebelum pemungutan suara.

"Jadi waktunya panjang. Secara berkala kami akan melakukan proses pemutakhiran datanya," kata Husni.

Ia mengatakan, secara berkala pihaknya akan meminta laporan dari KPU tingkat provinsi soal keberadaan pemilih khusus. "Karena untuk pendataan terhadap pemilih khusus itu kewenangannya ada di KPU provinsi," jelas Husni.

Husni mengungkapkan, selain pemilih khusus, KPU juga memfasilitasi pemilih tambahan. Menurutnya, pemilih tambahan adalah pemilih yang terdaftar di DPT untuk memilih di suatu tempat pemungutan suara (TPS), namun tidak dapat menggunakan hak suaranya di TPS tersebut.

"Sehingga ada kebutuhan pindah memilih, pindah memilih inilah yang disebut pemilih tambahan," kata dia.

Wewenang memfasilitasi pemilih tambahan, imbuh Husni, ada pada KPU kabupaten/kota. KPU saat ini telah memasuki tahapan pemutakhitan DPT. DPT akan dirapikan dari daftar pemilih sementara hasil perbaikan (DPSHP) yang telah ditutup Minggu (1/9/2013) lalu. DPSHP ditetapkan ditutup meski data yang masuk di sistem informasi KPU baru mencapai 76 persen dari total pemilih. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com