"Persentasenya akan banyak di luar daripada di dalam kantor. Kalau takut item, ya jangan jadi pemimpin. Kita harus mengajarkan kalau jadi pemimpin harus begitu (blusukan)," kata Oegroseno di Mabes Polri, Kamis (1/8/2013).
Mantan Kepala Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri itu mengatakan memiliki sejumlah pekerjaan rumah untuk membenahi tubuh Polri. Salah satunya yaitu menyelesaikan persoalan pembinaan sumber daya manusia. Menurut Oegroseno, pembinaan SDM menjadi salah satu prioritas pekerjaannya. Pasalnya, baik atau buruknya hasil pekerjaan seorang anggota kepolisian di masyarakat tergantung pada pembinaan internal di dalam tubuh Polri.
"Kasus Susno dan sebagainya. Itu pelajaran penting. Sehingga, internal harus solid," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Oegroseno resmi diangkat sebagai Wakapolri menggantikan posisi yang sebelumnya dijabat Komjen Nanan Sukarna. Kepala Divisi Humas Polri Irjen Ronny Franky Sompie mengatakan, keputusan pengangkatan Oegroseno sebagai Wakapolri berdasarkan Surat Keputusan Nomor Kep 557/VII/2013 tanggal 31 Juli 2013 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dalam Lingkungan Polri.
Sementara itu, jabatan yang ditinggalkan Oegroseno akan dijabat oleh Irjen Badrodin Haiti yang masih menjabat sebagai Asisten Operasi Kapolri. Dengan diangkatnya Badrodin sebagai Kabaharkam yang baru, maka pangkat Badrodin pun naik menjadi komisaris jenderal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.