Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri: Copot Polisi Tak Tegas!

Kompas.com - 26/07/2013, 18:03 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakapolri Komjen Nanan Sukarna menegaskan, setiap polisi harus tegas menindak pelanggaran. Hal ini termasuk pelanggaran yang dilakukan oleh organisasi masyarakat. Jika ada polisi yang tidak tegas menangani pelanggaran, maka ia harus siap dicopot.

"Polisi mana yang lunak, kita ganti polisinya. Kapolda dan kapolres yang lunak kita ganti,” kata Nanan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (26/7/2013).

Nanan mengatakan, meski harus bertindak tegas, bukan berarti seorang polisi dapat bertindak sewenang-wenang terhadap siapa saja. Sikap tegas polisi hanya dapat ditujukan kepada siapa saja yang bertindak di luar koridor hukum.

“Kepada masyarakat harus lunak saat melindungi, mengayomi, dan melayani. Sebaliknya, kepada yang anarkis seperti penjahat, kita tindak tegas pakai hukum dan jangan keluar dari koridor hukum," ujarnya.

Sementara itu, Polri tengah menangani kasus anarkistis yang dilakukan ormas Front Pembela Islam di sejumlah daerah. Bahkan, tindakan tegas pun telah dilakukan dengan menetapkan sejumlah tersangka dalam kasus tersebut.

"Ya sudah saya sampaikan, kita harus tegas. Tapi tegasnya jangan ngawur juga. Yang penting kan solutif, hukum harus ditegakkan dengan solusi,” ujarnya.

Nanan juga memuji langkah yang ditempuh Ketua FPI, Rizieq Syihab, yang mengimbau kepada anggotanya untuk tidak melakukan sweeping kembali. Menurutnya, hal itu merupakan sebuah langkah positif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kalau sekarang beliau sudah sadar, tidak boleh sweeping itu bagus. Mari tegakkan hukum itu supaya ada solusinya. Dan menyadarkan semua orang. Harapan saya, sadar, ampun, kemudian tidak ada sweeping lagi," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com