Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud MD: Terminal Politik Saya di PKB

Kompas.com - 19/07/2013, 22:34 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Niat Mahfud MD maju sebagai calon presiden di periode 2014-2019 sudah bulat. Meski demikian, dirinya belum membuat keputusan mengenai partai yang akan dipilihnya menjadi kendaraan politik.

Dalam sebuah acara peresmian MMD Initiative di Jakarta, Mahfud menyampaikan dirinya masih memiliki ikatan batin dengan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebagai partai politik yang membesarkannya. Ia tegaskan, PKB adalah tempat pertama yang akan dipilihnya dalam berpolitik.

"Saya kader PKB, sehingga terminal utama di situ dulu," kata Mahfud, Jumat (19/7/2013) petang.

Seperti diketahui, sebelum menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008-2013, Mahfud adalah salah satu kader PKB. Ia memutuskan keluar dari partai itu karena harus mengemban tugas negara sebagai Ketua MK.

Saat ini, setelah dirinya pensiun sebagai Ketua MK, Mahfud masih menyimpan hasrat untuk tetap membesarkan PKB. Alasannya, PKB merupakan alat resmi politik Nahdlatul Ulama (NU). Untuk mendapatkan basis dukungan saat dirinya resmi maju sebagai capres, ia mengaku telah melakukan komunikasi dengan sejumlah warga pesantren NU. Tak hanya para pemimpinnya, komunikasi juga dilakukan sampai ke tingkat santri.

"Darah dan pijakan utama masih di PKB, masih menjadi olahan dan komunikasi di semua arah sudah saya masuki," ujarnya.

Nama Mahfud MD terus ikut meramaikan peta pemilihan presiden di 2014 nanti. Bersama sejumlah tokoh lain, namanya selalu menghiasi hasil survei capres yang dilakukan sejumlah lembaga survei.

Akan tetapi, Mahfud belum memutuskan partai mana yang akan dipilihnya di 2014. Konvensi Partai Demokrat yang sering dikaitkan dengan namanya juga dianggapnya masih meragukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com