Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Tokoh yang Diunggulkan pada Konvensi Demokrat

Kompas.com - 16/07/2013, 16:45 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tiga tokoh nasional diperkirakan meraih elektabilitas tinggi jika mengikuti konvensi Partai Demokrat. Ketiganya adalah Wakil Presiden RI 2004-2009 M Jusuf Kalla dengan 21,2 persen, Menteri BUMN Dahlan Iskan dengan 18,2 persen, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD dengan 14,3 persen.

Hal itu berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Nasional (LSN) yang dilakukan pada 1-10 Mei 2013 di 33 provinsi seluruh Indonesia. Survei ini melibatkan 1.230 responden.

"Pak JK, Dahlan, dan Mahfud berpeluang menjadi pemenang jika mengikuti konvensi Partai Demokrat, dan publik dilibatkan dalam penentuan pemenang konvensi," ujar peneliti LSN Gema Nusantara di Jakarta, Selasa (16/7/2013).

Hasil survei dilengkapi dengan riset kualitatif berupa analisis media di sejumlah surat kabar. Survei ini memiliki margin of error 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Pertanyaan yang diajukan pada responden yaitu "Jika konvensi Partai Demokrat diikuti oleh tokoh-tokoh berikut ini, dan Anda diberi kesempatan memilih, siapakah yang akan Anda pilih?"

Setelah tiga tokoh dari eksternal partai, posisi keempat ditempati Ibu Negara Ny Ani Yudhoyono, 7,1 persen. Kemudian berturut-turut, ada Marzuki Alie dengan 4,3 persen, Gita Wirjawan dengan 3,2 persen, Sri Mulyani Indrawati dengan 3,1 persen, dan Pramono Edhie Wibowo dengan 1,9 persen.

Selain itu, ada pula Soekarwo dengan 1,7 persen, Jero Wacik dengan 1,4 persen, Djoko Suyanto dengan 1,1 persen, Irman Gusman dengan 0,9 persen, Syarief Hasan 0,7 persen, dan Hayono Isman dengan 0,7 persen.

Adapun jumlah responden yang tidak menentukan pilihan mencapai 20,2 persen. Peneliti LSN, Dipa Pradipta, menjelaskan, tiga tokoh tersebut cukup populer di masyarakat. Selain itu, survei tersebut menunjukkan bahwa tak ada tokoh internal Partai Demokrat lainnya yang masuk dalam tiga besar akibat krisis di partai pemerintah tersebut.

Jusuf Kalla yang dikenal sebagai politisi senior Partai Golkar dianggap tak memiliki peluang nyapres di partai berlambang pohon beringin itu. Pasalnya, Partai Golkar telah menentukan, Ketua Umumnya, Aburizal Bakrie atau Ical, sebagai bakal calon presiden 2014.

"Hal itu menutup peluang Pak JK. Maka peluang yang tertutup dari Partai Golkar bisa dimanfaatkan JK untuk menawarkan diri mengikuti Partai Demokrat," kata Dipa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com