Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Jangan Kembali ke Sistem Otoritarian

Kompas.com - 18/07/2013, 20:28 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mendengar ada wacana yang ingin agar Indonesia kembali ke sistem otoritarian atau semi-otoritarian seperti Orde Baru. Keinginan itu, kata Presiden, setelah melihat banyaknya masalah di daerah akibat kebebasan yang berlebihan.

”Saya dengar 2-3 bulan lalu ada perbincangan di ruang publik seperti itu. Saya ditanya, jawaban saya, kita tidak ingin mundur kembali ke era sebelum kita menganut demokrasi sekarang ini,” kata Presiden saat buka puasa bersama di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (18/7/2013).

Presiden ingin demokrasi tetap seperti saat ini, dengan catatan hal ini benar-benar dipakai secara tepat. Jika tidak, imbasnya akan mengganggu stabilitas nasional yang akhirnya mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Presiden menambahkan, tugas Polri semakin berat setelah Undang-Undang Subversif dicabut. Padahal, kata Presiden, Malaysia dan Singapura masih memakai aturan Internal Security Act. Meski di Malaysia sudah diperbarui, kata dia, masih saja ada aturan yang mengizinkan aparat menahan tanpa proses pengadilan jika stabilitas dan keamanan nasional terganggu.

”Amerika Serikat, mbah-nya demokrasi, juga punya Undang-Undang USA Patriot Act, juga punya kewenangan, baik kepolisian maupun intelijen, untuk melakukan sesuatu manakala ada kegiatan yang akan mengancam dan mengganggu keamanan nasional. Kita tidak punya perangkat hukum itu,” kata Presiden.

Meski demikian, Presiden mengaku tidak ingin perangkat seperti itu dibuat kembali. Hanya, ia ingin agar ada institusi penegak hukum yang kuat.

”Untuk itu, Polri harus siap. Siap dalam arti pendidikannya, pelatihannya, pembinaan personel, doktrin, peralatan, dan sebagainya. Kalau siap, maka tugas dapat dilaksanakan dengan baik,” pungkas Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com