Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Gedung KPK, Effendi Simbolon Gemetar

Kompas.com - 15/07/2013, 12:37 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP PDI-Perjuangan Effendi Simbolon menyambangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Senin (15/7/2013), untuk mendaftarkan diri sebagai pengunjung Emir Moies, anggota Dewan Perwakilan Rakyat asal Fraksi PDI-Perjuangan, yang ditahan di Rumah Tahanan Guntur, Jakarta Selatan.

Ini merupakan pertama kalinya Effendi menginjakkan kaki di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta. Meski kedatangannya bukan untuk diperiksa, Effendi mengaku gemetar masuk ke Gedung KPK.

"Baru pertama kali saya ke sini, gemetaran, padahal cuma jenguk saja," kata Effendi sambil tertawa.

Dia mengatakan, kunjungannya hari ini murni untuk memberikan dukungan moral kepada Emir. Tidak ada pesan khusus dari partai yang akan disampaikan Effendi kepada Emir.

"Kami mau jenguk saja, jenguk kawan seperjuangan," ujar Effendi.

Saat ditanya apakah Ketua Umum DPP PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri juga akan menjenguk Emir, Effendi mengatakan tidak ada rencana Mega untuk datang mengunjungi Emir ke Rutan Guntur.

"Saya kira, beliau salam saja ya," katanya.

Selebihnya, Effendi berharap proses hukum terhadap Emir berjalan dengan lancar sehingga bisa cepat masuk ke proses persidangan.

Hari ini, Emir tak hanya mendapat kunjungan Effendi. Sebelum Effendi, Ketua DPP PDI-Perjuangan Trimedya Panjaitan juga berkunjung ke Rutan Guntur untuk memberikan dukungan moral kepada Emir. Trimedya mengaku bahwa kedatangannya tersebut adalah dalam rangka mewakili PDI-Perjuangan.

KPK menahan Emir setelah memeriksa dia sebagai tersangka pada Kamis pekan lalu. Emir menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sejak sekitar setahun lalu. KPK menetapkan Emir sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai anggota DPR 1999-2004 dan 2004-2009. Dia diduga menerima 300.000 dollar AS dari PT Alstom Indonesia yang merupakan perusahaan pemenang tender PLTU Tarahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com