Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden LP Tanjung Gusta Jadikan Indonesia "Mendunia"

Kompas.com - 13/07/2013, 19:34 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai media internasional ikut menyoroti insiden kekacauan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan Tanjung Gusta, Medan.

Sebagaimana yang dimuat oleh harian New York Times, koran tersebut dengan panjang lebar mengulas insiden tersebut. Pada edisi cetak yang terbit hari ini, Sabtu (13/7/2013) di halaman A8, koran ini menuliskan kerusuhan yang dipicu matinya aliran listrik dan air itu mengganggu kekhusyukan umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah puasa.

New York Times juga mengutip penilaian pengamat, bahwa penyebab lain yang lebih mendasar adalah buruknya pengelolaan lembaga pemasyarakatan oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Sementara itu, BBC juga ikut menyorot kasus ini, dan bahkan meng-up date berita berdasarkan perkembangan yang terjadi di lapangan. Kali ini, BBC mengutip juru bicara Polda Sumatra Utara, Heru Prakoso, yang mengatakan bahwa para penghuni LP menjadi marah karena listrik dan air tidak tersedia.

CNN juga tak mau ketinggalan untuk meliput peristiwa Tanjung Gusta. Dalam beritanya, stasiun televisi ini menyatakan bahwa Tanjung Gusta mencerminkan kondisi umum penjara di Indonesia yang kelebihan kapasitas.

DI sisi lain, CNN justru memuji Pemerintah Indonesia lantaran berhasil memenjarakan banyak narapidana terorisme. Salah satunya adalah dipenjarakan di LP Tanjung Gusta Medan.

CNN menyatakan, "Sejak terjadinya peristiwa bom bali pada 2002, Pemerintah Indonesia telah menangkap dan memenjarakan ratusan teroris. Salah satu jaringan teroris yang berhasil dilemahkan adalah Jemaah Islamiyah."

Dari Indonesia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tampak gusar atas terjadinya kasus tersebut. Dia menyayangkan tidak adanya pernyataan resmi dari instansi terkait atas kasus yang terjadi.

Hingga saat ini, sebanyak 118 orang narapidana dari LP Tanjung Gusta, yang kabur belum tertangkap kembali. Empat orang di antaranya adalah narapidana kasus terorisme.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Djoko Suyanto menjelaskan Lapas Tanjung Gusta dihuni 2.599 narapidana padahal kapasitas lapas itu hanya 1.054 narapidana. Dari sebanyak itu, narapidana yang melarikan diri mencapai 212 orang.

"Tertangkap kembali ada 94 orang narapidana, dan 118 orang dalam pengejaran. Di antara yang lari lima orang napi teroris tertangkap dan empat orang masih dalam pengejaran," ucap Djoko dalam jumpa pers usai rapat terbatas di Landasan Udara Halim Perdanakusuma, Sabtu (13/7/2013).

Djoko menjelaskan penyebab kerusuhan yang terjadi di Lapas Tanjung Gusta pada Kamis (11/7/2013) lalu adalah mati listrik yang berdampak pada macetnya pasokan air bersih mulai dari pagi hingga sore hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com