Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi yang Bawa Rp 200 Juta ke Mabes Polri Batal Naik Pangkat

Kompas.com - 12/07/2013, 10:10 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Perwira polisi yang membawa uang Rp 200 juta ke Gedung Utama, Mabes Polri, Jakarta Selatan, AKBP ES, telah diberi hukuman disiplin. ES gagal naik pangkat menjadi komisaris besar (kombes) karena dianggap menyalahgunakan izin yang diberikan atasannya.

"AKBP ES sudah dilakukan pemeriksaan, berdasarkan hukuman disiplin. Pada yang bersangkutan sudah diberikan sanksi bahwa promosinya untuk ke kombes sudah dianulir atau dibatalkan, langsung diberikan oleh Kapolda Jateng selaku atasannya," ujar Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny Franky Sompie di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (11//7/2013).

Polisi tak menemukan unsur pidana terkait uang Rp 200 juta yang dibawa AKBP ES. Anggota Polda Jawa Tengah itu awalnya meminta izin ke Jakarta untuk bertemu keluarga. Namun, ternyata mendatangi Markas Besar Polri sehingga ia dikenakan sanksi disiplin.

"Berarti dia melakukan pelanggaran disiplin menyalahgunakan izin yang diberikan atasannya," terang Ronny.

Adapun Kompol JAP yang menemani ES ke Gedung Utama juga diberi sanksi. JAP dimutasi dari jabatannya sebagai anggota SDM Polda Metro Jaya. Kini ES menjabat di Biro Perencanaan Polda Metro Jaya.

"Dia bertanggung jawab untuk pendampingan tersebut sehingga dia pun diberi hukuman disiplin," kata Ronny.

Seperti diketahui, Direktorat Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri mengamankan AKBP ES dan Kompol JAP saat mendatangi Gedung Utama Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (21/6/2013) pukul 14.00. Keduanya diamankan karena polisi mendapati AKBP ES membawa uang Rp 200 juta dalam tas hitamnya. Uang dengan pecahan Rp 100.000 itu dibundel dua ikatan, masing-masing Rp 100 juta.

Informasi yang beredar, uang itu diduga untuk menyuap petinggi Polri agar mendapat jabatan tertentu. Kompol JAP yang memiliki jabatan sebagai anggota Biro SDM Polda Metro Jaya itu disebut-sebut sebagai penghubung ES dengan seorang petinggi Polri itu.

ES menjabat Wakil Direktur Sabhara Polda Jawa Tengah. Karena tidak terbukti melakukan tindak pidana, uang Rp 200 juta itu telah dikembalikan kepada ES. ES dan JAP mengaku hanya ingin bertemu rekan sesama polisi di lingkungan Mabes Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com