JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Golkar Rizal Mallarangeng membantah tudingan dirinya hendak menjatuhkan Partai Demokrat dengan memaparkan sejumlah hipotesis dalam kasus dugaan korupsi proyek Hambalang yang telah menyeret kakaknya, Andi Mallarangeng. Ia menegaskan sama sekali tidak memiliki kepentingan terhadap partai kakaknya itu.
"Pak Mahyuddin (mantan Ketua Komisi X DPR) dan Pak Anas Demokrat itu bukan urusan sama saya. Ada urusan apa sama saya?" kata Rizal, Jumat (28/12/2012), dalam jumpa pers di kantor Freedom Institute, Jakarta.
Rizal menuturkan, kepentingan pengungkapan kasus Hambalang sudah menjadi kepentingan publik. Ia pun mengatakan tak pernah menuduh siapa pun. "Saya hanya berusaha mendudukkan persoalan," ucapnya.
Rizal pun mengungkapkan seandainya ia memiliki akses hubungan ke Komisi X yang bermitra kerja dengan Kemenpora, ia meyakinkan hubungan keduanya akan tertata baik. "Kalau saya Ketua DPP Partai Golkar dan punya hubungan dengan Komisi X, maka akan jadi tertata bagus, BUMN bagus. Itu kepentingan Golkar, saya kira itu kepentingan Anda semua," tuturnya.
Fraksi Partai Demokrat menyayangkan pernyataan Rizal Mallarangeng yang mulai menyentuh substansi kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Demokrat melihat bahwa pernyataan Rizal tidak etis dan bisa berpotensi dipolitisasi banyak pihak.
Demikian disampaikan Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, Rabu (26/12/2012), dalam jumpa pers di Gedung Kompleks Parlemen Senayan. "Kami mendukung ketika Pak Rizal ingin meminta keadilan bahwa dirinya merasa disangkutpautkan. Tetapi, kami jadi sangat terkejut ketika kemudian ini berubah dan ke mana-mana," ucap Nurhayati.
Nurhayati mengatakan, pemaparan Rizal tentang kasus Hambalang bisa menimbulkan opini yang berbeda di tengah masyarakat. Pasalnya, Nurhayati melihat hal ini tidak lagi pembelaan Rizal terhadap Andi Mallarangeng yang sudah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus itu.
"Bagaimana pun juga Pak Andi Mallarangeng ini masih kader Demokrat. Sementara Pak Rizal Mallarangeng adalah kader Golkar. Ini akan lari ke mana-mana kalau pak Rizal tidak konsekuen dan konsisten dengan pernyataan awalnya, yakni tidak akan ikut campur proses hukum," imbuh Nurhayati.
Ia mengkhawatirkan pernyataan Rizal bersifat politis lantaran adanya perbedaan partai di antara keduanya itu. "Kalau masuk ke politis, ini menjadi tidak etis. Pak Rizal Mallarangeng harus hormati Pak Andi Mallarangeng. Meski bukan pengurus Demokrat lagi, dia (Andi) tetap menjadi kader Demokrat," ucap anggota Komisi I DPR ini.
Berita terkait dapat diikuti di:
Skandal Proyek Hambalang
Audit Investigasi Hambalang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.