JAKARTA, KOMPAS.com — Setelah kabur dari rumah tahanan Polda Metro Jaya, Roki Apris Dianto (29) selalu mengenakan cadar saat keluar dari tempat persembunyiannya. Cadar yang seharusnya dipakai wanita untuk menutup aurat itu digunakan Roki untuk menghindari petugas kepolisian yang mengejarnya.
"Kegiatan yang sifatnya di luar, dia selalu menggunakan cadar," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/12/2012).
Setelah satu bulan lebih melarikan diri, Roki akhirnya ditangkap dalam bus di Terminal Madiun, Jawa Timur, Senin (10/12/2012). Ia sedang dalam perjalanan dari Surabaya menuju Solo, Jawa Tengah. Saat bepergian itu, Roki juga mengenakan cadar.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Suhardi Alius mengatakan, dalam bus, Roki sempat membuka cadarnya. Saat itulah Densus 88 langsung membekuknya. "Dia merasa aman saat itu. Dia pun membuka cadarnya," terang Suhardi.
Selama ini, Roki diketahui menemui istri mudanya di Surabaya. Sementara itu, yang membawa kabur Roki dari rutan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, pada 6 November 2012 lalu, masih dalam penyelidikan. Awal November lalu, Roki dengan mudahnya melarikan diri dari rutan lantai 4 yang dijaga ketat sesuai standar operasi Densus 88 Antiteror Polri.
Roki diketahui sudah tidak berada di dalam sel siang itu setelah puluhan pembesuk mengenakan cadar mendatangi rutan. Roki berhasil mengelabui petugas dengan menyamar sebagai wanita bercadar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.