Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa 4 Orang Pemilik Rekening Transaksi Mencurigakan Itu?

Kompas.com - 24/10/2012, 15:08 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — KPK mendalami laporan hasil analisis (LHA) yang diterima dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan, LHA yang dikirimkan PPATK berkaitan dengan empat rekening per orangan dan enam rekening perusahaan.

"LHA itu laporan analisis PPATK yang menunjukkan adanya transaksi-transaksi mencurigakan. Ada yang berdasarkan permintaan KPK, ada juga penelusuran PPATK sendiri yang dirasa bisa membantu penyidikan dan penyelidikan di KPK," kata Johan di Jakarta, Rabu (24/10/2012).

Menurutnya, 10 LHA yang diterima KPK sekitar pekan lalu itu berkaitan dengan beberapa kasus yang disidik KPK, termasuk kasus dugaan korupsi proyek Hambalang. Nilai transaksi mencapai miliaran rupiah. Namun, Johan tidak menjelaskan lebih jauh soal LHA tersebut. Dia menyebutkan, selain penyidikan dan penyelidikan Hambalang, KPK tengah mengembangkan kasus dugaan korupsi Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah (DPID) yang melibatkan Wa Ode Nurhayati.

Kemudian, kasus dugaan korupsi penganggaran proyek di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional dengan terdakwa Angelina Sondakh, juga kasus dugaan korupsi proyek Al Quran dan laboratorium Kementerian Agama yang diduga melibatkan anggota DPR, Zulkarnaen Djabar.

Sebelumnya, Ketua PPATK M Yusuf mengaku sudah mengirimkan LHA kepada KPK terkait kasus-kasus yang diusut lembaga antikorupsi tersebut. PPATK sudah mengirimkan LHA 18 anggota Badan Anggaran DPR ke KPK.

"Termasuk kasus yang diusut itu, WON (Wa Ode Nurhayati), AS (Angelina Sondakh), nah satu lagi Al Quran," katanya.

Khusus terkait Hambalang, Yusuf mengatakan, PPATK menemukan transaksi mencurigakan miliaran rupiah selama proyek tersebut dikerjakan. Adapun proyek Hambalang dilaksanakan secara multiyears atau tahun jamak sejak 2010 hingga 2012. Menurut Yusuf, transaksi mencurigakan terkait Hambalang itu berupa penarikan tunai dari rekening seseorang ataupun perusahaan. LHA ini, katanya, sudah disampaikan ke KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

    Nasional
    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

    Nasional
    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

    Nasional
    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

    Nasional
    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

    Nasional
    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

    Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

    Nasional
    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

    Nasional
    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

    Nasional
    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com