Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPD Kirim Tim Pencari Fakta

Kompas.com - 24/10/2012, 12:44 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Laode Ida menyatakan, untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi di Poso, Sulawesi Tengah, DPD akan membentuk tim pencari fakta yang akan dikirim ke Poso.

DPD berdasarkan rapat dengan anggota DPD asal Sulawesi Tengah, Selasa (23/10/2012), tidak meyakini penuh bahwa peristiwa tersebut murni ulah teroris seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu di Poso.

"Oleh sebab itu, DPD RI akan membentuk tim fact finding untuk menyelidiki apa yang terjadi sebenarnya di sana, di antaranya seperti meledaknya bom di Polsek Kota Poso dengan beberapa korban cedera yang terjadi Senin (22/10/2012) dan dua polisi yang tewas saat ditugaskan untuk menelusuri kemungkinan adanya aksi terorisme," papar Laode kepada Kompas, Rabu (24/10/2012) pagi ini.

Menurut dia, kasus Poso jangan langsung didramatisasi terorisme dengan adanya ledakan bom itu. Pers jangan menyebut ledakan tersebut sebagai bagian dari aksi terorisme kelompok agama tertentu. "Pihak-pihak tertentu, termasuk pers, harus bisa menahan diri agar tidak mengeluarkan pernyataan yang bisa menimbulkan kecemasan di tingkat lokal, apalagi sesuatu yang bisa membuka kembali memori mereka yang pernah mengalami konflik SARA beberapa tahun silam," ungkap Laode.

Laode juga mempersoalkan hanya dua petugas polisi di Poso yang diperintahkan untuk menelusuri kasus terorisme sehingga menghilang dan ditemukan tewas. "Bukankah seharusnya terkoordinir dengan kesatuan-kesatuan lainnya di Polri atau lainnya. Inilah keganjilannya sehingga muncul pertanyaannya, mengapa cuma dua orang petugas yang dikirim?" ujarnya.

Ia khawatir kasus ini dimunculkan untuk mengalihkan perhatian masyarakat atas kasus-kasus besar yang terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

    Nasional
    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

    Nasional
    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

    Nasional
    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    [POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

    Nasional
    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

    Nasional
    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

    Nasional
    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

    Nasional
    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

    Nasional
    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

    Nasional
    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

    Nasional
    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

    Nasional
    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com