Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agus: Evaluasi Capres Ical Tidak Sekarang

Kompas.com - 13/09/2012, 17:55 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Evaluasi pengusungan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie alias Ical sebagai calon presiden di pemilu 2014 dinilai mungkin bisa dilakukan suatu saat. Namun, jika evaluasi dilakukan dalam waktu dekat atau di forum Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke IV bulan Oktober 2012, hal itu dinilai tidak adil.

"Tidak fair kalau belum enam bulan partai tetapkan calon presiden tapi sudah dievaluasi dengan berbagai alasan. Saya sepakat mungkin satu hari diperlukan evaluasi, tapi bukan di Rapimnas sekarang. Kaya main-main aja (pengusungan capres)," kata Ketua DPP Partai Golkar Agus Gumiwang di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (13/9/2012).

Seperti diberitakan, Ical resmi mendeklarasikan diri sebagai capres dari Golkar pada awal Juli 2012 setelah seluruh pengurus pusat dan daerah, pengurus organisasi massa yang mendirikan Golkar dan didirikan Golkar mengaku mendukung menjadi capres dalam Rapimnas ke III di Bogor.

Agus mengatakan, untuk saat ini sebaiknya biarkan tim sukses bekerja meningkatkan elektabilitas Ical. Jika tim sudah bekerja keras dalam waktu tertentu, namun elektabilitas Ical tidak merangkak naik, kata dia, maka evaluasi bisa dilakukan.

Apalagi, tambah dia, jika elektabilitas Ical masih dibawah elektabilitas kompetitor yang ada. Begitu pula jika elektabilitas Ical dibawah elektabilitas tokoh senior Golkar lain.

"Kalau elektabilitas Pak Ical datar tapi yang lain turun, kan baik. Jadi evaluasi dasarnya survei. Kalau memang ada evaluasi, harus minta pertanggungjawaban daerah yang ketika itu bersikukuh mencalonkan Ical," pungkas Wakil Ketua Komisi I DPR itu.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan, pencalonan Ical sebagai capres sudah final setelah melewati semua mekanisme di partai. Idrus menilai pihak yang mewacanakan akan ada evaluasi pencapresan dari Golkar tidak tahu perkembangan tingkat dukungan publik terhadap Ical yang meningkat.

"Sekali lagi, pencalonan Aburizal sudah final dan tidak ada lagi pembahasan apapun di dalam forum manapun. Ada aturan bilamana ada anggota Golkar yang melanggar, ada hukumannya. Pencalonan Aburizal sebagai presiden telah menempuh mekanisme demokrasi dan telah ditetapkan dalam forum setingkat munas. Sehingga tidak ada celah sedikitpun untuk (tokoh) yang lain," kata Idrus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Nasional
Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com