Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penggunaan Mobil Dinas untuk Mudik Termasuk Korupsi

Kompas.com - 15/08/2012, 19:06 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Penggunaan mobil dinas untuk keperluan mudik Lebaran dianggap sebagai perilaku koruptif. Pada prinsipnya, mobil dinas tidak boleh digunakan penyelenggara negara untuk kepentingan pribadi.

"Kalau dilakukan, itu korupsi," kata penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi, Abdullah Hehamahua, di kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu, (15/8/2012).

Menurut Abdullah, kebijakan pemerintah daerah yang memperbolehkan penggunaan mobil dinas untuk mudik adalah imbauan yang salah. Kebijakan tersebut, menurut dia, tidak sesuai dengan prinsip penghematan negara.

Dia juga mengatakan, ada beberapa daerah yang bisa dijadikan contoh terkait penggunaan mobil dinas ini. Salah satunya, daerah Jembrana Bali. Menurut Abdullah, pemerintah daerah Jembrana sudah menertibkan penggunaan mobil dinas. Warga diminta melaporkan mobil dinas yang keluar di atas pukul 16.00 WIB atau di luar jam kantor.

"Masyarakat diberi kewenangan untuk melapor. Ini, kan, bisa untuk penghematan fasilitas negara agar awet tidak dikit-dikit ganti," ujar Abdullah.

Selain penggunaan mobil dinas, Abdullah mengimbau agar pejabat negara tidak menerima parsel Lebaran. Menurut dia, penerimaan parsel tergolong gratifikasi dan berpotensi penyalahgunaan wewenang. Abdullah pun menyarankan pejabat negara melaporkan setiap parsel yang diterimanya.

"Pertama mereka yang menerima setelah 30 hari kerja harus dilaporkan, Rp 10 juta ke atas harus lapor," kata Abdullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

    Nasional
    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

    Nasional
    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

    Nasional
    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

    Nasional
    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

    Nasional
    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

    Nasional
    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

    Nasional
    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

    Nasional
    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

    Nasional
    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

    Nasional
    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

    Nasional
    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

    Nasional
    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

    Nasional
    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com