Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Terima PM Selandia Baru di Istana

Kompas.com - 17/04/2012, 10:49 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Selandia Baru John Key di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (17/4/2012).

PM Key, yang berkunjung ke Indonesia sejak 15-18 April, tiba di Istana Merdeka pada pukul 10.00. Setibanya di Istana Merdeka, PM Key, yang didampingi Menteri Perdagangan Selandia Baru dan delegasi berjumlah 40 orang, langsung disambut Presiden. PM Key juga disambut dengan upacara kenegaraan. Setelah itu, kedua kepala negara melakukan pembicaraan empat mata, diikuti pertemuan bilateral.

Kedua pemimpin negara akan membahas kerja sama bilateral serta membahas isu-isu regional dan global yang menjadi kepentingan bersama. Seusai pertemuan bilateral, keduanya akan menyaksikan penandatanganan beberapa MOU, di antaranya di bidang pertanian dan lingkungan hidup.

Pada malam harinya, Presiden Yudhoyono akan menggelar jamuan makan malam kenegaraan untuk PM Key. Staf Khusus Presiden Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan, kedatangan PM Key diharapkan dapat meningkatkan hubungan Indonesia-Selandia Baru.

"Selandia Baru merupakan salah satu negara di kawasan Pasifik Selatan yang memiliki banyak potensi dalam kerja sama bilateralnya dengan Indonesia. Terdapat banyak ruang untuk mendorong pengembangan kerja sama, di antaranya di bidang energi panas bumi, pendidikan, pertanian, dan lingkungan hidup," kata Faiza.

Sementara itu, informasi dari Kantor Sekretaris Kabinet, total nilai perdagangan Indonesia-Selandia Baru pada tahun 2010 mencapai 330,6 juta dollar AS dan 357,5 juta dollar AS pada 2011. Barang-barang yang diekspor Indonesia ke Selandia Baru adalah minyak mentah, batubara, furniture, oil cake, ban, karet, dan makanan olahan.

Sementara barang yang diimpor dari Selandia Baru adalah dairy products, daging sapi beku, bahan kimia untuk pulp, dan mentega. Nilai investasi Selandia Baru di Indonesia berada di peringkat ke-43 dan secara keseluruhan pada tahun 2011 mencapai 13,8 juta dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Polri Setop Sementara Kirim Surat Tilang Lewat WhatsApp, Bakal Evaluasi Lebih Dulu

Nasional
Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Selain Eko Patrio, PAN Juga Dorong Yandri Susanto Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Fahira Idris Kecam Serangan di Rafah, Sebut Israel dan Sekutu Aib Peradaban Umat Manusia

Nasional
PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

PELNI Buka Lowongan Kerja Nahkoda dan KKM Periode Mei 2024

Nasional
Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Ungkit Kasus Firli dan Lili, ICW Ingatkan Jokowi Tak Salah Pilih Pansel Capim KPK

Nasional
Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com