Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Garuda Telah Terbangkan 58.284 Jemaah Haji

Kompas.com - 17/10/2011, 21:34 WIB
Haryo Damardono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sampai dengan hari Senin (17/10/2011), Garuda Indonesia telah menerbangkan 58.284 orang jemaah haji (51, 17 persen dari total keseluruhan jemaah haji), dengan ketepatan waktu (on time performance/OTP) sebesar 99 persen.

Total 58.284 jemaah itu  diterbangkan dalam 153 kelompok terbang (kloter) dari total 299 kloter, dari sembilan embarkasi.

Jumlah jemaah dari sembilan embarkasi yang telah diterbangkan, antara lain dari Jakarta 9.997 jemaah (22 kloter), Banda Aceh 4.766 jemaah (14 kloter), Makassar 6.471 jemaah (18 kloter), Balikpapan 2.268 jemaah (7 kloter), Banjarmasin 1.625 jemaah (5 kloter), Solo 17.944 jemaah (48 kloter), Medan 5.892 jemaah (13 kloter), Padang 4.658 jemaah (13 kloter), dan Palembang 4.663 jemaah (13 kloter).

"Pemberangkatan penerbangan haji dimulai tanggal 2 Oktober-31 Oktober 2011 (fase I), sementara fase II atau kepulangan akan dimulai pada 11 November hingga 11 Desember 2011," kata juru bicara Garuda, Pujobroto, Senin.

Pada tahun ini penerbangan langsung ke Madinah hanya dilayani oleh embarkasi Jakarta (periode 1-19 Oktober 2011), dan akan kembali pulang ke Indonesia langsung dari Madinah pada 29 November hingga 11 Desember 2011.

Pada musim haji 2011/1432 Hijriah ini, Garuda Indonesia akan menerbangkan 113.987 orang jemaah dalam 299 kelompok terbang (kloter) dari 9 embarkasi, yaitu embarkasi Banda Aceh (4.873 jemaah), Medan (8.500 jemaah), Padang (7.873 jemaah), Palembang (7.721 jemaah), Jakarta (23.348 jemaah), Solo (33.813 jemaah), Banjarmasin (5.432 jemaah), Balikpapan (5.876 jemaah), dan Makassar (16.551 jemaah).

Dalam penerbangan haji tahun 2011 ini, Garuda Indonesia mengoperasikan 14 pesawat berbadan lebar, terdiri atas 3 pesawat B-747 (kapasitas 455 kursi ), satu pesawat B-767 (325 kursi), dua pesawat A330-300 (375 kursi), dan delapan pesawat A330-200 (360 kursi).

Pesawat-pesawat tersebut rata rata berusia muda, dan bahkan ada pesawat yang diproduksi pada tahun 2009. Proses tender pesawat dilaksanakan secara terbuka dan transparan, dan diumumkan di media cetak nasional dan internasional.     

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

    PAN Persoalkan Selisih 2 Suara Tapi Minta PSU di 5 TPS, Hakim MK: Mungkin Enggak Setengah Suara?

    Nasional
    Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

    Kuasa Hukum KPU Belum Paham Isi Gugatan PDI-P di PTUN

    Nasional
    KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

    KPK Sita Pabrik Kelapa Sawit Bupati Nonaktif Labuhan Batu, Nilainya Rp 15 M

    Nasional
    Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

    Sidang Praperadilan Tersangka TPPU Panji Gumilang Berlanjut Pekan Depan, Vonis Dibacakan 14 Mei

    Nasional
    Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

    Hukuman Yusrizki Muliawan di Kasus Korupsi BTS 4G Diperberat Jadi 4 Tahun Penjara

    Nasional
    Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

    Airin dan Ahmed Zaki Dekati PKB untuk Pilkada 2024

    Nasional
    Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

    Anggota DPR Diduga Terima THR dari Kementan, KPK: Bisa Suap, Bisa Gratifikasi

    Nasional
    Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

    Mendagri Serahkan Data Pemilih Potensial Pilkada 2024, Jumlahnya 207,1 Juta

    Nasional
    Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

    Hardiknas 2024, Fahira Idris: Perlu Lompatan Peningkatan Kualitas Pengajaran hingga Pemerataan Akses Pendidikan

    Nasional
    Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

    Sadar PTUN Tak Bisa Batalkan Putusan MK, PDI-P: Tapi MPR Punya Sikap untuk Tidak Melantik Prabowo

    Nasional
    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

    Surya Paloh Sungkan Minta Jatah Menteri meski Bersahabat dengan Prabowo

    Nasional
    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Anies Respons Soal Ditawari Jadi Menteri di Kabinet Prabowo atau Tidak

    Nasional
    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Ajukan Praperadilan Kasus TPPU, Panji Gumilang Minta Rekening dan Asetnya Dikembalikan

    Nasional
    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    KPU Bantah Tak Serius Ikuti Sidang Sengketa Pileg Usai Disentil Hakim MK: Agenda Kami Padat...

    Nasional
    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Sedih karena SYL Pakai Duit Kementan untuk Keperluan Keluarga, Surya Paloh: Saya Mampu Bayarin kalau Diminta

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com