Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahkan, Diplomasi Utang Pun Kita Lemah

Kompas.com - 20/06/2011, 19:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Panitia Kerja (Panja) Utang-Piutang Komisi XI DPR Meutya Hafid menilai, diplomasi dan manajemen bangsa ini bukan hanya lemah dalam urusan tenaga kerja, melainkan juga utang.

"Penarikan utang dan beban biaya utang terhadap APBN plus bunganya tidak seimbang. Penarikan utang sering lebih kecil daripada beban biaya yang harus ditanggung APBN," ujar Meutya di Jakarta, Senin (20/6/2011).

Tren kurang optimalnya penyerapan anggaran, menurut Meutya, mengakibatkan pemerintah harus membayar meski belum ada penarikan (disbursement) dana utang.

"Commitment fee seharusnya bisa dinegosiasikan lebih baik, baik dari sisi jumlah maupun skema pembayarannya," ujarnya.

Misalnya, ADB itu commitment fee-nya 0,15 persen, JICA 0,1 persen, dan Jerman 0,25 persen. Pemerintah Indonesia selayaknya menegosiasikan paling tidak selama enam bulan tidak dikenakan fee tersebut.

"Sesuai semangat aturan perundangan bahwa utang luar negeri harus bebas dari intervensi politik, maka pemerintah seharusnya tidak lagi melakukan tied loan (utang mengikat). Saat ini tied loan lebih kurang masih 40 persen dari jenis-jenis utang kita, termasuk yang terakhir dengan Pemerintah China untuk pembelian pesawat Merpati MA 60," ujarnya.

Temasuk juga, lanjut Meutya, diplomasi untuk meminta tidak diselesaikan di negara kreditor, tetapi di Indonesia atau paling tidak negara pihak ketiga yang lebih netral, jika ada sengketa dalam perjanjian utang-piutang.

"Rata-rata perjanjian penyelesaian sengketa dilakukan di negara pemberi kredit, jelas posisi kita jadi lemah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com