Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soeharto Berpeluang Dapat Gelar Pahlawan

Kompas.com - 19/06/2011, 07:49 WIB

MAKASSAR.KOMPAS.com - Mantan Presiden Republik Indonesia, H. Soeharto berpeluang mendapat penghargaan sebagai pahlawan nasional. Hal ini sedang dalam pembahasan kementerian terkait karena adanya usulan dari berbagai pihak yang menyodorkan nama Soeharto.

Hal ini diungkapkan oleh Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri usai mengunjungi Taman Makam Pahlawan (TMP) Panaikang, Makassar, Sabtu (18/6/2011). Menurutnya, wacana untuk pahlawan nasional telah digulirkan oleh beberapa lembaga dan personal, mengingat jasa-jasa dari Soeharto di masa lalunya.

Namun pihaknya masih mengkaji dan melihat perkembangan seberapa banyak yang akan mengusulkan nama Soeharto masuk dalam daftar pahlawan nasional. "Wacana ini sempat bergulir namun pro dan kontra. Tapi kita tunggu usulan kembali dan undang-undang memberikan ruang untuk itu," kata Salim.

Salim menjelaskan bahwa pemberian gelar pahlawan nasional bagi seseorang melewati penelitian dan pertimbangan yang matang. Siapapun boleh mengusulkan nama-nama yang dianggap kredibel dan akan diseleksi oleh dewan tanda kehormatan. Gelar pahlawan bukanlah hal yang mudah dan tidak biasa dicabut lagi.

Tahun lalu, mantan Presiden RI , K.H. Abdurahman Wahid mendapat gelar kehormatan sebagai pahlawan nasional yang diusulkan oleh PKB. "Siapapun berhak mendapatkan gelar pahlawan selama semasa hidupnya benar-benar bela bangsa dan mengabdi untuk rakyat, di Sulsel ini kan banyak pahlawan kita," lanjutnya.

Salim mengatakan saat ini terdata 147 pahlawan nasional yang di makamkan di TMP Kalibata dan TMP yang ada di beberapa provinsi di Indonesia. Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan kembali siapa saja yang layak mendapatkan gelar kehormatan tersebut.

Terkait kondisi TMP, Salim juga menyatakan kesedihannya karena sebagian besar TMP tidak terawat dengan baik. Salah satu yang dikunjunginya adalah TMP Pa'cekke kota Pare-pare. Salim sempat memberikan dana bantuan dari Departemen Kementrian Sosial melalui Kadis Sosial Pare-pare sebesar Rp 350 juta. Di kunjungannya di TMP Panakukang, Salim melakukan tabur bunga di tiga makam yakni Raja Bone XXXI Andi Mappanyukki, Komandan Lapris RW Monginsidi, dan Datu Luwu XXXIII Andi Djemma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com