Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaligis: Saya Tak Wajib Datang ke KPK

Kompas.com - 17/06/2011, 14:14 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - OC Kaligis selaku kuasa hukum mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, M Nazaruddin mengisyaratkan bahwa kliennya itu tidak akan memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi. Meskipun KPK berencana menjemput paksa Nazaruddin.

"Makin KPK ngotot, makin kita tahu kalau ini masalah politik," katanya saat dihubungi, Jumat (17/6/2011).

KPK akan menjemput paksa Nazaruddin untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang, Sumatera Selatan. Langkah tersebut ditempuh KPK setelah Nazaruddin dua kali mangkir dari panggilan KPK. Menurut Kaligis, kasus yang melilit kliennya itu penuh muatan politis. "Kasus ini banyak tikus-tikus politik yang masuk," katanya.

Ia tidak akan sembarangan membongkar pengakuan-pengakuan Nazaruddin yang disampaikan kepadanya. Hingga kini, lanjutnya, Nazaruddin masih berada di Singapura. Kaligis juga mengatakan tidak akan mewakili Nazaruddin untuk datang ke KPK. "Saya gak ada kewajiban untuk itu," katanya.

Menurut Kaligis, tidak ada perjanjian dengan Nazar yang menyebutkan keharusan dirinya mewakili Nazar datang ke KPK. "Pokoknya kemaren saya nggak ada konteks ke sana (mewakili Nazar datang ke KPK)," katanya.

Sebelumnya Ketua DPP Partai Demokrat Sutan Batoegana mengungkapkan bahwa Nazaruddin menyampaikan kepadanya soal rencanya Nazar mengirimkan pengacaranya ke KPK kemarin (16/6/2011) untuk menjawab panggilan KPK. Namun, hingga pukul 17.00 tidak ada pihak yang mengaku pengacara Nazar mendatangi KPK. Tidak ada pula surat terkait ketidakhadiran Nazar yang sampai ke KPK. Nama Nazaruddin disebut-sebut terlibat dalam kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet.

Kasus ini melibatkan Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam, Direktur Pemasaran PT Anak Negeri Mindo Rosalina Manulang, dan petinggi PT Duta Graha Indah, Mohamad El Idris. Terkait dugaan keterlibatan Nazaruddin, Kaligis meminta agar media tidak melakukan pembunuhan karakter terhadap kliennya. "Dia (nazar) tidak bersalah, dia bisa pertanggung jawabkan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

Nasional
Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

Nasional
Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

Nasional
Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

Nasional
Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

Nasional
Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com