Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Telaah Aduan soal Calo Anggaran

Kompas.com - 14/06/2011, 13:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi tengah menelaah sejumlah aduan terkait calo anggaran di DPR. Wakil Ketua KPK Haryono Umar mengungkapkan, pihaknya telah menerima sejumlah laporan terkait praktik calo anggaran di DPR sejak tahun lalu. Laporan-laporan tersebut kemudian akan ditelaah untuk dilanjutkan dengan konfirmasi terhadap sejumlah pihak.

"Akan tetapi, itu (klarifikasi) belum dilakukan, masih dalam penelaahan," kata Haryono saat dihubungi, Selasa (14/6/2011).

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kini, kata Haryono, tengah mengumpulkan bahan terkait praktik calo anggaran di DPR itu. "Pengumpulan bahan keterangan paling tidak nanti kami akan konfirmasi kepada sumber-sumber yang kompeten," katanya.

Sebelumnya, Masyarakat Antikorupsi Indonesia (Maki) melaporkan dugaan calo anggaran di DPR periode saat ini kepada KPK. Koordinator Maki, Boyamin Saiman, mengantarkan dokumen catatan Badan Anggaran di DPR yang membahasa soal laporan masyarakat terkait calo anggaran. Dalam salinan dokumen catatan rapat itu disebutkan bahwa anggota Badan Anggaran DPR, Wa Ode Nurhayati (Fraksi Partai Amanat Nasional) dan Andi Rahmat (Fraksi Partai Demokrat), diduga terlibat praktik calo anggaran. Menurut Haryono, laporan serupa banyak diterima KPK.

"Ada beberapa sebelumnya, ini sudah ada sebelumnya," katanya. Semua laporan yang masuk itu, lanjut Haryono, akan disatukan untuk ditelaah. "Jadi satu kesatuan (laporan-laporan) itu, jadi saling melengkapi," ujarnya.

Saat ditanya soal kemungkinan KPK menelusuri keterlibatan nama-nama yang disebutkan dalam laporan-laporan tersebut, Haryono mengatakan, dalam menindaklanjuti pengaduan masyarakat, KPK belum berfokus pada nama.

"Kami tidak melihat orang yang dilaporkan, kami melihat ini sebagai kasus. Tidak boleh melihat orang karena belum ada bukti. Laporan itu, kan, masih masuk penyelidikan kalau di dumas (pengaduan mayarakat). Kami belum menjurus ke arah orang," papar Haryono.

Terkait praktik calo anggaran, ia menambahkan, pihaknya sudah melakukan upaya pencegahan dengan membuat kajian. Hasil kajian calo anggaran tersebut sudah disampaikan ke instansi terkait, seperti DPR dan instansi pemerintah.

"Sudah kami sampaikan dalam rapat-rapat, kami lakukan beberapa rapat di banggar, Departemen Keuangan, di Bapenas, karena menurut kami bukan hanya di DPR yang rawan, tetapi juga di pemerintahan," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Zulhas Sebut Kader PAN yang Siap Jadi Menteri, Ada Yandri Susanto dan Eddy Soeparno

Nasional
Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Prabowo: Bung Karno Milik Seluruh Rakyat, Ada yang Ngaku-ngaku Seolah Milik Satu Partai

Nasional
Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Jelang Munas Golkar, Soksi Nyatakan Dukung Airlangga Jadi Ketum Lagi

Nasional
Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Prabowo: Kalau Tak Mau Kerja Sama, Jangan Ganggu, Kami Mau Kerja...

Nasional
PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

PAN Doa Dapat Banyak Jatah Menteri, Prabowo: Masuk Itu Barang

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

KPK Cegah Pengusaha Muhaimin Syarif ke Luar Negeri Terkait Kasus Gubernur Malut

Nasional
Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Zulhas: Banyak yang Salah Sangka Prabowo Menang karena Bansos, Keliru...

Nasional
Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Seluruh DPW PAN Dorong Zulhas Maju Jadi Ketua Umum Lagi

Nasional
Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Di Depan Prabowo, Politisi PAN Berdoa Jatah Menteri Lebih Banyak dari Perkiraan

Nasional
Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Ditjen Imigrasi Periksa 914 WNA, Amankan WN Tanzania dan Uganda karena Diduga Terlibat Prostitusi

Nasional
Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Disambut Hatta Rajasa, Prabowo Hadiri Rakornas Pilkada PAN

Nasional
Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Tambah Dua Tanker Gas Raksasa, Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

Nasional
Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan 'Food Estate'

Jaksa KPK Diminta Hadirkan Auditor BPK yang Diduga Terima Suap Terkait Temuan "Food Estate"

Nasional
Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Kakorlantas Minta Personel Pengamanan WWF di Bali Jaga Etika

Nasional
KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

KPU Pastikan Verifikasi Data Dukungan Calon Perseorangan Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com