Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepentingan Australia Rangkul Indonesia

Kompas.com - 13/06/2011, 16:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Australia menilai Indonesia sebagai mitra utama dalam menjaga stabilitas keamanan diantaranya keamanan laut. Maraknya kasus penyelundupan imigran gelap dari Asia Selatan dan Timur Tengah ke Australia melalui Indonesia menjadi salah satu alasan utama dari Australia untuk tetap menggandeng indonesia sebagai mitra penting.

Salah satu bentuk kerjasama ini adalah dengan adanya pengiriman perwira Tentara Nasional Indonesia (TNI) ke Australia untuk studi manajemen keamanan selain pemberian penghargaan pada alumni yang pernah mengikuti studi. Penghargaan diantaranya diberikan ke Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Koordinasi Keamanan Laut RI (Bakorkamla) Laksamana Madya Didik Heru Purnomo.

Laksda Didik Heru meraih anugerah ALUMNI AWARD IN SECURITY dari Pemerintah Australia di Jakarta Sabtu (11/6/2011).Penghargaan itu sebagai tanda penghormatan atas prestasi kepada para alumni pendidikan Australia asal Indonesia selama berkarya di bidangnya. Didik Heru Purnomo yang pada waktu itu berpangkat Kolonel Laut adalah lulusan Joint Service Staff College, Australia pada tahun 1996.

“Penghargaan ini saya persembahkan untuk Bakorkamla dimana sekarang saya berkarya. Ini merupakan prestasi dan sekaligus tantangan untuk berkarya lebih baik lagi,” ujar Didik Heru Purnomo. .

Terkait dengan pendidikan yang diambil di Australia pada tahun 1996 itu, Didik Heru Purnomo menjelaskan bahwa ini merupakan kursus khusus tentang manajemen atau pengelolaan strategic operational untuk tingkat panglima-panglima wilayah. Materi yang diberikan antara lain untuk bidang combat adalah pengelolaan operasional untuk komando wilayah, dan pertahanan negara  strategis, takis terkait dengan operasional non combat.

Didik Heru Purnomo menilai penganugerahan ini antara lain terkait dengan hasil kerja Bakorkamla sejak dirinya menjabat sebagai Kalakhar Bakorkamla pada April 2010. Kegiatan yang paling menonjol dan berhasil adalah Maritime Security Desktop Course (MSDC) yang diadakan pada bulan Mei lalu di Jakarta dan dihadiri oleh 10 negara regional ASEAN.

MSDC yang merupakan kerjasama antara Bakorkamla dan Border Protection Command, Australia (BPC) itu menghasilkan kesepahaman dan mutual confidence di antara negara-negara peserta. Selain itu, dijelaskannya lebih lanjut, Bakorkamla selama ini bekerjasama dengan baik dengan Australia terkait dengan isu penting di Australia termasuk di dalamnya adalah illegal migrant.

“Ketika belajar di Australia, saya telah menyoroti soal keamanan perbatasan antara Australia dan Indonesia dengan alternatif pengelolaan bersama perbatasan terkait dengan sumberdaya yang ada di dalamnya. Pada waktu itu isu yang muncul adalah illegal fishing dari Taiwan dan Timor Gap. Dalam tugas akhir, saya katakan pada waktu itu bahwa perlu dibentuk badan kerjasama antara Australia dan Indonesia dalam mengelola perbatasan,” ujar mantan Kasum TNI ini.

Saat ditanya Kompas.com, Senin (13/6/2011), apakah kepentingan Australia lebih besar ketimbang Indonesia dalam menjaga perbatasan laut kedua negara, Didik menanggapinya dengan lebih menyoroti kepentingan yang bisa diambil Indonesia dari kerjasama itu.

"Kita lihat saja, masalah di perbatasan ini tidak bisa diatasi sendiri oleh Indonesia tetapi juga harus bekerjasama dengan negara tetangga seperti Australia," kata Laksdya Didik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com