Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ICW: PKS Harus Dorong Adang agar Kooperatif

Kompas.com - 11/06/2011, 15:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch Emerson Yuntho megatakan, PKS harus mendorong kadernya, Adang Darajatun yang merupakan suami Nunun Nurbaeti untuk mengantarkan istrinya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Nunun telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap cek perjalanan terkait pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia 2004, sejak Februari lalu. Akan tetapi, keberadaannya hingga saat ini belum diketahui. Pihak keluarga menyatakan tak akan menyerahkan Nunun.

"PKS juga harus memberi dorongan agar dia kooperatif dengan KPK. Itu yang harus dilakukan Adang agar (Nunun) diproses secara fair," kata Emerson seusai menjadi pembicara dalam diskusi mingguan di Jakarta, Sabtu (11/6/2011).

Emerson mengatakan, sedianya Adang yang juga mantan Wakil Kepala Polri dapat bersikap kooperatif dengan menyerahkan istrinya kepada KPK sehingga dapat diproses secara hukum. Namun, sikap Adang selama ini seolah menutup-nutupi keberadaan Nunun.

"Kami sayangkan posisi Adang sebagai mantan Wakapolri kan dia harusnya tahu, dia penegak hukum, bisa terindikasi menghalang-halangi penyidikan," ujar Emerson.

Terkait sikap Adang tersebut, Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana mengungkapkan, KPK dapat mengambil langkah hukum terhadap Adang jika tidak juga kooperatif. Adang, katanya, bisa dianggap menutup-nutupi perbuatan kriminal.

"Dari segi hukum, orang yang mengetahui tersangka dan tidak membantu agar segera ditemukan, sebagaimana kasus teroris, dapat dijerat pidana," katanya.

Sebelumnya, Wakil Ketua KPK M Jasin mengungkapkan, KPK tidak dapat memaksa pihak keluarga membocorkan keberadaan Nunun. Hal tersebut, kata Jasin, diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana.

Berdasarkan catatan imigrasi, Nunun meninggalkan Tanah Air sejak Februari 2010. Sejak itu, belum ada catatan ia kembali. Ia pun dikabarkan berada di sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara, seperti Singapura, Vietnam, dan terakhir diinformasikan di Kamboja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com