Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Gerah Dikaitkan dengan Nazar

Kompas.com - 10/06/2011, 20:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya proses hukum yang tengah dijalankan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kadernya, Muhammad Nazaruddin.

Oleh karena itu, Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Andi Nurpati meminta ketidakhadiran Nazaruddin di KPK dan masalah-masalah yang tengah dihadapinya tidak selalu dikaitkan dengan partainya.

Hal ini karena Nazaruddin sudah tidak ikut lagi dalam kepengurusan partainya. "Enggak bisa dikaitkan dengan partai karena itu masalah pribadinya. Partai hanya melakukan tanggung jawab moral untuk mendorong penegakan hukum," ujar Andi di Gedung DPP Demokrat, Jumat (10/6/2011).

Terkait ketidakhadiran anggota DPR Komisi VII saat pemanggilan pertama KPK, Andi mengatakan bahwa DPP Demokrat pun tak bisa menjamin, Nazar akan datang pada pemanggilan selanjutnya.

Nazaruddin hari ini dipanggil terkait penyelidikan pengadaan dan revitalisasi sarana dan prasarana di Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Departemen Pendidikan Nasional 2007.

"Partai tidak menjamin karena itu urusan pribadi. Namun untuk membantu komunikasi, iya. Jadi, kita tunggulah tahapan ini. Pemanggilan ini setahu saya sampai 3 kali kan. KPK harus cari terobosan baru (untuk pemanggilan Nazaruddin). Dia (KPK) kan belum bisa lakukan apa-apa sampai panggilan ketiga kan? Semoga dia cepat sembuh, tetapi kami tidak menjamin itu (kedatangannya)," kata Andi.

Ketika dikonfirmasi mengenai rekam medis kesehatan Nazaruddin selama di Singapura, Andi menjawab bahwa pihaknya tidak pernah mendapatkan itu dari Nazaruddin.

Mereka hanya mendapat surat izin Nazaruddin ke Singapura dari fraksi. "Enggak ada (rekam medis Nazaruddin), terkait perkembangan itu (sakitnya). Nazaruddin kan sekarang posisinya di fraksi. Jadi, dari fraksi baru disampaikan ke DPP Demokrat. Fraksi diberikan laporan terkait surat yang menyatakan bahwa ia akan berobat ke Singapura," imbuhnya.

Sementara itu, Ketua Komisi III Fraksi Demokrat Benny Kabur Harman pun tampaknya memilih tak banyak mengomentari ketidakhadiran Nazaruddin di KPK.

Ketika dilontarkan sejumlah pertanyaan tentang Nazaruddin, ia terus menjawab tak tahu-menahu. "Enggak tahu saya. Enggak tahu. Saya enggak tahu. Itu kan ranah hukum," jawabnya sambil berlalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com