JAKARTA, KOMPAS.com — Kelompok Jamaah Anshorud Tauhid pimpinan Abu Bakar Ba'asyir terus terlibat dalam aktivitas terorisme di Indonesia. Kali ini, anggota JAT diduga terlibat dalam aksi penembakan tiga polisi di Palu, Sulawesi Tengah.
Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Boy Rafli Amar mengatakan, seluruh komplotan penembakan tergabung dalam Jamaah Anshorud Tauhid (JAT) wilayah Sulteng bentukan Abu Tholud. Mereka dilatih sebelum Tholud ke Aceh untuk melatih para peserta militer di Pegunungan Jalin Jantho, Aceh Besar, pada Februari 2010.
"Mereka bagian dari terorisme yang kita kenal sebagai JAT. Ini temuan terbaru adanya jaringan JAT di wilayah Poso," kata Boy di Mabes Polri, Minggu (5/6/2011).
Sebelumnya, Polri menangkap dua pelaku, yakni Aryanto Haluta alias Abu Jafar dan Rafli alias Furqon. Dua pelaku lain tewas saat baku tembak, yakni Fauzan dan Dayat, setelah perburuan di hutan di wilayah Poso sekitar 10 hari.
Boy mengatakan, penyidik Densus 88 Anti Teror akan melihat apakah Tholud dapat dijerat kembali dalam kasus itu. Seperti diketahui, Tholud akan menjalani sidang terkait kasus di Aceh.
Seperti diberitakan, sebelumnya JAT dikaitkan dengan aksi bom bunuh diri M Syarif di Masjid Adz-Dzikro di Markas Polres Kota Cirebon, Jawa Barat. Menurut Polri, Syarif tergabung dalam JAT wilayah Cirebon setelah dibaiat oleh Ba'asyir tahun 2008 .
Sebelumnya lagi, JAT dikaitkan dengan pelatihan militer di Aceh. Beberapa anggotanya, seperti Ubaid dan Tholud, termasuk Amir JAT terlibat dalam perencanaan aksi.
Ba'asyir berkali-kali membantah keterlibatan JAT dalam aktivitas terorisme. Menurut dia, aksi itu dilakukan secara individual, bukan atas nama kelompok.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.