BATAM, KOMPAS.Com - Identitas tujuh tenaga kerja Indonesia di Malaysia yang hilang di perairan Malaysia pada Rabu dini hari lalu, hingga Jumat (3/6/2011) belum diketahui. Pihak Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru, Malaysia, sampai saat ini masih kesulitan menelusurinya.
Dihubungi Jumat petang, Pejabat Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), Jujur Hutagalung, menyatakan, pihaknya belum mengetahui identitas ketujuh korban hilang tersebut. Mereka bekerja sebagai tenaga kerja ilegal di Malaysia sehingga tidak ada catatan resmi dari instansi mana pun.
Di samping itu, di antara 24 TKI ilegal yang kapalnya karam saat kejadian, tidak ada yang saling mengenal. Masing-masing bekerja di berbagai daerah di Malaysia.
"Namun kami akan berusaha mencari identitas mereka. Kami akan berkoordinasi dengan Polisi Diraja Malaysia," kata Hutagalung.
Pada Rabu lalu sebuah kapal pengangkut 24 tenaga kerja ilegal asal Indonesia karam di perairan Malaysia. Kapal berbahan fiber itu berangkat dari Johor Bahru, Malaysia, tujuan Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Seluruh TKI itu pria. Mereka berasal dari sejumlah daerah di Indonesia seperti Lombok, Jawa, dan Sumatera. Rencananya, mereka akan pulang kampung lewat jalur "tikus" melalui Batam. Di laut, ombak melanda kapal sehingga karam. Sebanyak 17 korban selamat, sedangkan tujuh lainnya hilang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.