Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen DPR Tak Mau Banyak Bicara

Kompas.com - 05/04/2011, 13:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal DPR Nining Indra Saleh tutup mulut. Dia tidak mau berkomentar sedikit pun soal "nyanyian" para anggota DPR periode 2004-2009 yang menyebutkan bahwa tak pernah ada rencana pembangunan gedung baru. Tudingan itu disampaikan sejumlah mantan anggota DPR yang pernah tergabung dalam Tim Pengarah Grand Design Kompleks Parlemen RI. Mereka mengatakan, Setjen DPR 2004-2009 yang juga dipimpin Nining telah "meluluskan" desain gedung PT Yodya Karya, yang menjadi master design gedung baru DPR setinggi 36 lantai.

"Aduhh, apa? Nanti dijelaskan, ya," katanya singkat, saat mendampingi Ketua DPR Marzuki Alie, Selasa (5/4/2011), di Gedung DPR, Jakarta.

Nining berusaha mengelak ketika fakta-fakta yang disampaikan sejumlah mantan anggota DPR dipaparkan. Menurut Nining, semua hal yang dipaparkan oleh Setjen selama ini sudah transparan.

"Kan, semua ada di web site, bisa dilihat. Enggak usah curiga-curigalah, kita sudah terbuka," ujar Nining.

Dalam keterangannya kepada pers, Senin (4/4/2011) kemarin, mantan anggota DPR periode 2004-2009 yang tergabung dalam Tim Pengarah Grand Design Kompleks Parlemen RI mencium kejanggalan dalam polemik rencana pembangunan gedung baru.

Ketua DPR saat ini, Marzuki Alie, melontarkan bola panas kepada anggota Dewan periode lalu yang mengurusi grand design kompleks parlemen. Padahal, saat pembahasannya dulu lebih kepada desain keseluruhan kompleks parlemen daripada unit gedung semata.

Marzuki ditantang untuk membuktikan ucapannya itu dengan data dan saksi. Pangkal persoalannya harus diketahui, Marzuki yang telah berbohong pada publik atau justru dia "ditipu" oleh Setjen DPR yang kini dipimpin oleh Nining Indra Saleh.

"Kami ingin tahu Ketua DPR nanti tanggapannya apa dan menunjukkan dalam forum apa DPR lalu mengesahkan pembangunan gedung, dokumentasinya apa? Kalau memang ada, kita kejar Ketua DPR yang lalu. Kalau tak ada, Ketua DPR sekarang telah melakukan pembohongan publik. Ketua ini sengaja melakukan pembohongan publik atau disesatkan dengan informasi-informasi yang tak benar dari Setjen?" kata mantan anggota Tim Peningkatan Kinerja DPR periode lalu Alvin Lie.

Tim Peningkatan Kinerja DPR hanya menghasilkan rekomendasi penyelenggaraan sayembara grand design kompleks parlemen RI. Oleh karena itu, mereka terkejut dengan terus berlanjutnya rencana pembangunan gedung baru, bahkan disebutkan merupakan kelanjutan dari rekomendasi PDR periode lalu.

Baca juga: Marzuki Minta Agung Bicara Gedung Baru

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

    Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

    Nasional
    Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

    Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF ke-10

    Nasional
    Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

    Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

    Nasional
    Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

    Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

    Nasional
    Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

    Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

    Nasional
    Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

    Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

    Nasional
    Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

    Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

    Nasional
    Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

    Tiga Menteri Koordinasi untuk Tindak Gim Daring Mengandung Kekerasan

    Nasional
    Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

    Gugat KPK, Indra Iskandar Persoalkan Status Tersangka Korupsi Pengadaan Kelengkapan Rumah Jabatan DPR

    Nasional
    Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

    Momen Presiden Jokowi Jamu Santap Malam dengan Delegasi KTT WWF Ke-10 di GWK

    Nasional
    Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

    Sudah Diingatkan Malu kalau Kalah, Anies Tetap Pertimbangkan Serius Pilkada DKI Jakarta

    Nasional
    Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

    Kejanggalan Kematian Prajurit Marinir Lettu Eko Ketika Bertugas di Papua...

    Nasional
    Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

    Gugatan Praperadilan Sekjen DPR Lawan KPK Digelar 27 Mei 2024

    Nasional
    Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

    Penambahan Jumlah Kementerian dan Hak Prerogatif Presiden

    Nasional
    Saat Anies 'Dipalak' Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

    Saat Anies "Dipalak" Bocil yang Minta Lapangan Bola di Muara Baru...

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com