Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Periksa Soetrisno Bachir

Kompas.com - 04/04/2011, 12:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (4/4/2011), memeriksa mantan Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Soetrisno Bachir sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Departemen Kesehatan pada tahun 2006. Soetrisno mendatangi KPK sekitar pukul 10.00. Namun, belum diketahui apa keterkaitan Sutrisno dalam kasus yang menjerat mantan Direktur Bina Pelayanan Medik Dasar Departemen Kesehatan Ratna Dewi Umar sebagai tersangka itu.

"Sutrisno diperiksa dalam kasus RDU (Ratna Dewi Umar)," ujar Juru Bicara KPK Johan Budi melalui pesan singkat.

Sebelumnya, KPK juga memeriksa mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari sebagai saksi dalam perkara yang sama, Jumat (1/4/2011) pekan lalu. Fadilah membantah tudingan Ratna sebagai bawahannya yang menyatakan bahwa pengadaan alat kesehatan tersebut atas perintah Fadilah. Siti Fadilah menyatakan bahwa dirinya diperiksa untuk mencari bukti-bukti keterkaitannya dalam kasus tersebut.

Adapun, Ratna Dewi Umar ditetapkan sebagai tersangka KPK sejak Mei 2010 dalam dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan penanganan wabah flu burung Departemen Kesehatan pada 2006. Namun, status Ratna tersebut baru diumumkan sekitar Februari 2011. Ratna disangkakan melanggar Pasal 2 Ayat 1 dan 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam kasus tersebut diduga terdapat kerugian negara Rp 32 miliar dari total proyek Rp 98 miliar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com